Mohon tunggu...
Demianus Taime
Demianus Taime Mohon Tunggu... -

Papua Adalah NKRI!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ancaman Disintegrasi Bangsa Bisa Ditangkal dengan Pendidikan yang Baik

20 Agustus 2014   22:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manokwari – Komandan Kodim 1703/ Manokwari Letkol Inf Stefanus Satrio Aribowo berpendapat, pendidikan yang baik bisa menanhkal potensi disintegrasi bangsa terutama bagi kalangan muda.

Menurutnya, keinginan memisahkan diri dari NKRI seperti yang masih terasa di Papua bisa diminimalisir jika anak muda di tanah Papua bisa menikmati pendidikan yang layak dan berkualitas.

Pendidikan yang berkualitas akan membuat generasi muda Papua merdeka dari kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. Hal itu menjadi modal penting untuk bisa mewujudkan kesejahteraan hidup sehingga pada akhirnya tidak ada lagi ada anak bangsa yang merasa dianaktirikan atau diperlakukan tidak adil.

“Untuk bisa menangkaldisintegrasi untuk anak muda menurut saya lewat pendidikan. Jadimari kita sama-sama belajar dengan baik dari sebuah pendidikan yang baik,” ujar Dandim usai upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 69 di lapangan Borasi Manokwari, Minggu (17/8).

Lewat pendidikan yang baik juga bisa ditanamkan rasa cinta dan kebanggan sebagai anak bangsa sejak dulu, “Generasi muda sekarang perlu mencontoh dari para pahlawan,” ucap Satrio.

Pesan senada juga disampaikan eks pejuang Trikora Indah Suat. Dia Sendiri menilai semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan generasi muda kini sudah semakin menurun.

“(Nasionalisme) sudah semakin menurun, apa yang sudah dirintis para pahlawan itu kami harapkan generasi penerus bisa dilanjutkan. Bhineka Tunggal Ika itu harus dijaga terus,” pesan ketua LVRI Papua Barat ini.

Soal kelompok masyarakat yang masih berseberangan, Dandim yang baru sekitar satu bulan bertugas di manokwari itu mengatakan pendekatan dengan kelompok masyarakat yang menginginkan berpisah dari NKRI saat ini sudah berbeda. Mereka tidak lagi pandang sebagai musuh yang harus dihabisi.

“Kita sikapi mereka adalah kawan atau saudara kita yang belum paham akan kemerdekaan,” tuntasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun