Apa itu Penyakit Lupus?
Penyakit Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE), merupakan salah satu jenis penyakit inflamasi autoimun kronis yang bersifat sistemik, yaitu dapat mengenai banyak organ tubuh dengan tampilan klinis yang sangat beragam dan belum jelas diketahui penyebabnya. Penyakit autoimun berarti terdapat gangguan sistem pertahanan tubuh sehingga sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh melakukan perlawanan terhadap sel tubuh sendiri. Penyakit lupus disebut juga sebagai penyakit seribu wajah, karena gejala klinis yang berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya, serta tampilan klinis yang menyerupai penyakit lain. Gejala klinis Penyakit Lupus sangat luas, meliputi keterlibatan kulit dan mukosa, sendi, sel darah, jantung, paru, ginjal, susunan saraf pusat (SSP) dan sistem imun. World Health Organization (WHO) melaporkan jumlah penderita penyakit lupus secara global mencapai lima juta orang dengan sebagian besar adalah perempuan usia produktif dan setiap tahunnya ditemukan lebih dari 100 ribu penderita baru.
Apa saja faktor risiko seseorang terkena Penyakit Lupus?
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit lupus, antara lain:
1. Faktor Genetik
Faktor genetik diduga memegang peranan penting dalam perjalanan penyakit Lupus. Pembentukan antibodi ditentukan secara genetik. Orang yang memiliki anggota keluarga yang menderita lupus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mencetuskan penyakit ini antara lain paparan sinar matahari yang berlebihan, zat kimia (pewarna rambut, pengawet makanan, pewarna makanan, penggunaan tatto), paparan asap rokok, dll.
3. Faktor Hormonal
Hormon estrogen pada wanita dikenal sebagai immuno-enhancing, yang berarti sistem kekebalan tubuh wanita lebih kuat daripada pria. Namun, sistem imun ini bisa berbalik menyerang tubuh sendiri, sehingga wanita lebih berisiko mengalami penyakit autoimun, termasuk lupus.