Mohon tunggu...
Dewi Mariyati
Dewi Mariyati Mohon Tunggu... Lainnya - as long as

Pembelajar amatir kadang nulis kadang enggak, seringnya nulis tapi disimpen doang Ig @dewimariyati_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semarak Film "G30S/PKI"

28 September 2017   23:58 Diperbarui: 29 September 2017   04:51 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Film dokumenter penghianatan G30S/PKI memang sedang ramai sekali di bicarakan. Bahkan pemerintah menyarankan agar seluruh rakyat Indonesia menonton film ini. Tak lain hal nya dengan dunia pendidikan, film dokumenter sejarah G30S/PKI pun disarankan untuk ditayangkan kepada anak-anak yang sedang dalam bangku pendidikan dengan pengawasan. SMK N 1 Yogyakarta menyelenggaran nonton bareng film dokumenter sejarah penghianatan G30S/PKI di aula sekolah pada hari kamis, 28 September 2017. Penayangan film ini diawasi langsung oleh anggota tentara Republik Indonesia khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala sekolah SMK N 1 Yogyakarta, Ibu Dra. Darwestri dalam sambutannya menyampaikan bahwa diharapkan para peserta didik dan seluruh warga sekolah SMK N 1 Yogyakarta dapat mengambil ilmu, dan hikmah serta menghargai jasa para pahlawan yang gugur setelah melihat film ini. Penayanganan film dokumenter tentang sejarah penghianatan G30S/PKI berlangsung secara tertib dan diikuti oleh seluruh warga sekolah SMK N 1 Yogyakarta termasuk mahasiswa PLT (Praktek Lapangan Terbimbing) dari kamus UNY dan Sanata Dharma.

Pesan yang disampaikan oleh salah satu tentara yang hadir adalah agar para generasi muda mengetahui dan mengerti akan sejarah penghianatan 30 September 1965 dan agar generasi muda tidak dimanfaatkan dan dibodohi oleh ormas tertentu mengenai lambang palu arit yang menjadi ciri khas dari partai yang sudah dibubarkan yaitu PKI. Selain itu, bapak tentara berpesan agar generasi muda tidak sembarangan menggunakan atribut yang berbau lambang palu arit yang dilarang oleh negara, agar tidak ada lagi alasan tidak tau arti lambang tersebut dan agar tidak ada lagi alasan menggunakan lambang tersebut hanya karena ikut-ikutan dan asal beli saja.

 Dari film ini sangat diharapkan generasi muda mempunyai semangat nasionalisme untuk menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun