Mohon tunggu...
Delvi TriasNingrum
Delvi TriasNingrum Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

hanya seorang mahasiswi yang giat tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan bagi Anak-anak Pengungsi Rohingya di Indonesia

11 Desember 2023   13:54 Diperbarui: 11 Desember 2023   13:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi anak anak, lalu bagaimanakah pendidikan berjalan untuk anak anak  pegungsi rohingya di indonesia? mari kita simak

Pada bulan Januari 2009, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan ditemukannya 193 orang asing terdampar di Sabang. Tak lama kemudian, mereka diketahui  adalah warga Rohingya asal Myanmar yang melarikan diri dari kamp pengungsi Cox's Bazar di Bangladesh dan melintasi 1.800 kilometer melintasi laut menuju Indonesia. 

Pemerintah Indonesia mencatat jumlah pengungsi Rohingya kini mencapai 1.487 orang dan diperkirakan akan terus bertambah jumlahnya karena gelombang pengungsi  terus meningkat. Menurut informasi dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), lebih dari 70% pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia bulan lalu adalah perempuan dan anak-anak. 

walaupun Indonesia bukan negara pihak dalam Konvensi pengungsi dan Protokol 1967, namun  indonesia wajib mempertahankan perlindungan hak asasi manusia. hak asasi manusia mengakui bahwa setiap individu termasuk pengungsi memiliki hak atas pendidikan.  dengan ketentuan itu maka indonesia harus menjamin hak hak para pengungsi yang ada di wilayah teritorialnya salah satunya adalah hak pendidikan bagi anak anak. 

Berdasarkan laporan yang dikutip Kompas.com, kaum Rohingya di pesisir Desa Kulam, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, telah mendapatkan akses pendidikan yang dilakukan oleh para relawan daerah setempat. para relawan memberikan pendidikan tentang edukasi dasar. namun, anak anak kaum rohingnya tidak menguasai bahasa indonesia maupun bahasa inggris sehingga behasa menjadi kendala dalam kegiatan ini.

sebetulnya seberapa penting pendidikan untuk para pengungsi?pendidikan bagi anak merupakan suatu kebutuhan yang krusial. upaya untuk menyediakan akses pendidikan dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka, meskipun dalam kondisi sulit. dukungan pendidikan dapat berfokus pada peningkatan keterampilan untuk menghadapi masa depan.

seperti yang telah diketahui, pemberian perlindungan hak asasi manusia yang telah diberikan oleh indonesia awalnya disambut hangat oleh mereka. namun, semakin lama beberapa dari mereka menimbulkan keresahan masyarakat setempat baik dalam segi sosial, ekonomi dan keamanan. dalam situasi yang sedang kisruh ini seharusnya kepentingan mereka harus dikesampingkan karena pada dasarnya masyarakat indonesia harus didahului kepentingannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun