[caption id="attachment_340792" align="aligncenter" width="370" caption="Foto: Ruanghati.com"][/caption]
Hal ini semacam sihir: kesalahan masa lalu kita dapat dihapuskan dan masa depan dipengaruhi dengan pencapaian yang berharga. Popularitas, kebahagiaan, Dan kekayaan dapat menjadi milik kita, meskipun dengan demikian, pada saat berikutnya, tragedy paling mengerikan dapat terjadi, meninggalkan kita dengan perasaan putus asa, sendiri dan miskin.
Sumber dari skenario ini adalah melamun, fantasi bahwa orang membangun mimpinya saat terbangun. Tidak seperti bermimpi, melamun lebih berada dalam kendali individu. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan mimpi saat tidur, muatan yang terkandung didalamnya sangat berhubungan dengan peristiwa yang terjadi dalam lingkungan. Melamun juga menyangkut aktivitas atau peristiwa lain yang relevan dalam kehidupan seseorang.
Melamun merupakan bagian khusus dari kesadaran saat terbangun meskipun kesadaran kita terhadap lingkungan disekliling menurun saat kita melakukan lamunan. Individu sangat bervariasi dalam jumlah lamunan yang dilakukan. Meskipun sebagian orang jarang melamun hampir semua orang berfantasi pada tingkatan tertentu.
Otak tetap aktif saat melamun. Melamun dapat mengarahkan wawasan saat mengenai permasalahan yang sedang kita alami.
Sumber: Felman. Buku Pengantar Psikologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H