Metodologi
bersifat eksperimental/manipulatif: pertanyaan-pertanyaan dan/atau hipotesis-hipotesis dinyatakan dalam bentuk proposisi sebelum penelitian dilakukan dan diuji secara empiris (falsifikasi) dengan kondisi yang terkontrol secara cermat
Eksperimental/manipulatif yang dimodifikasi, maksudnya menekankan sifat ganda yang kritis.Memperbaiki ketidakseimbangan dengan melakukan penelitian dalam latar yang alamiah, yang lebih banyak menggunakan metode-metode kualitatif, lebih tergantung pada teori-grounded (grounded-theory) dan memperlihatkan upaya (reintroducing) penemuan dalam proses penelitian.”
Tabel 1 : paradigma positivistic dan post.positivistik
************
Sumber Rujukan :
Ali Abdul Azhim. 1989. Epistemologi dan Aksiologi Ilmu. Bandung: Rosda Offset.
Burhanuddin Salam. 1997. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Burhanuddin Salam. 1988. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bina Aksara.
Koento Wibisono Siswomihardjo. 1996. Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivistime Auguste Comte. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mohammad Adib. 2011. Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://warkopmbahlalar.com/866/paradigma-ilmu-positivisme-postpositivisme-dan-konstruktivisme/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H