Mohon tunggu...
DELTTA MEILINDA
DELTTA MEILINDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - be your self

mahasiswi universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi dan Solusi Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19

2 Juli 2021   00:24 Diperbarui: 2 Juli 2021   00:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid 19 sudah melanda seluruh dunia termasuk Negara kita Indonesia pandemi covid 19 merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh coranavirus dan wabah virus ini berdampak luas pada semua sendi kehidupan, terutama dibidang pendidikan dunia pendidikan merasakan dampak dari adanya coronavirus dan dengan adanya wabah tersebut dengan terpaksa Kemendikbud menghentikan pembelajaran yang secara konvensional dengan bertujuan menghentikan laju perkembangan mutasi virus tersebut. 

Di Negara Indonesia sendiri menerapkan PSBB maka setiap kegiatan diluar rumah dihentikan untuk sementara waktu sampai pandemi covid 19 menurun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, dalam telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta. Kini digantikan dengan kegiatan pembelajaran melalui media elektronik (e-learning) baik secara singkron ataupun secara nir-sinkron.

Elearning nir-sinkron dapat dilakukan secara dalam jaringan (daring) maupun secara luar jaringan (luring) Dan oleh sebab itu pemerintah daerah menerapakan kebijakan lockdown di sekolah untuk meliburkan siswa dan  menerapkan strategi pembelajaran daring tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. 

Dan oleh karena itu maka sekolah tersebut mempunyai dua strategi pembelajaran yang yang pertama secara daring(dalam jaringan) atau bisa juga dengan luring(luar jaringan) sekolah di tiap-tiap daerah kebanyakan belum siap dengan pembelajaran sistem daring dikarenakan pembelajaran daring membutuhkan biaya yang cukup mahal karena menggunakan media pembelajaran seperti pulsa paketan, handphone, laptop sehingga memberatkan siswa di daerah yang terpencil. Tidak hanya itu di daerah terpencil juga sinyal nya kurang baik tidak seperti di kota dan kalau pun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan nya tidak stabil . 

Dan dilihat dari fakta lapangan bahwa banyak terjadi baik siwa maupun orang tua siswa yang tidak mempunyai alat telokomunikasi untuk menunjang pembelajaran daring dan sehingga pihak sekolah harus memikirkan solusi tersebut yaitu dengan cara bagi siswa yang tidak memiliki handphone bisa melakukan pembelajaran dengan cara berkelompok sehingga siswa tersebut yang tidak memilki handphone bisa melakukan aktivitas belajar bersama, dan pembelajaran dimulai dengan videocall yang dihubungakan langsung dengan guru yang bersangkutan diberi pertanyaan satu persatu hingga mengabsen melalui voicenote yang ada di aplikasi whatsapp dan materi-materi nya pun diberikan dalam bentuk video.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun