Mohon tunggu...
Aleta Delviani
Aleta Delviani Mohon Tunggu... Freelancer - Biology Undergraduate Student

Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Biologi Laut | Kepiting Dayung Selandia Baru, Si Cantik yang Mampu Menghasilkan 3 Suara!

4 Desember 2019   11:17 Diperbarui: 4 Desember 2019   11:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.diverosa.com/categories/Crabs,%20Swimming.htm 

Pernahkan membayangkan bagaimana Kepiting mengeluarkan suara? Kepiting dayung (Ovalipes catharus; kelompok crustacea) ternyata mampu mengeluarkan tiga macam suara loh untuk berkomunikasi!

Penelitian terbaru yang dilakukan di Teluk Omaha, Selandia Baru menunjukkan bahwa kepiting dayung mampu menghasilkan suara serak, bass, dan zip. 

Apa perbedaan dari ketiga macam suara kepiting?

Suara zip dan bass ternyata berhubungan dengan kemampuan menjaga pasangan. Kedua jenis suara ini ternyata hanya dikeluarkan oleh  kepiting jantan dewasa ketika saling bersaing untuk mendapatkan betina yang siap kawin. Sedangkan suara serak diduga dihasilkan untuk menunjukkan ketersediaan makanan. Suara ini dapat dihasilkan oleh semua kepiting, terlepas dari jenis kelamin dan usia. Karakteristik suara serak bervariasi berdasarkan jenis kelamin dan ukuran dan secara signifikan akan berubah selama kepiting makan. Faktanya, kepiting jantan ternyata bisa mengeluarkan suara serak lebih lama 0,2 detik dari betina!

Kepiting jantan akan mengeluarkan suara zip dan bass secara bergantian. Penelitian menunjukkan, dalam 5 dari 7 persaingan antar jantan untuk kawin akan menyebabkan betina nya juga terluka. Menariknya, suara yang dihasilkan jantan ternyata diakibatkan oleh betina yang mengeluarkan hormon feromon. Suara yang dihasilkan juga ternyata mampu membantu betina memilih pasangannya, menarik ya? 

Bagaimana ketiga macam suara itu dapat muncul?

Suara Zip dapat muncul akibat kepiting menggesekkan kaki jalan pertama dengan bagian tengah capit atau dikenal dengan chelae. Suara Bass dan serak masih belum diketahui bagaimana dapat muncul, namun diduga suara bass muncul akibat gerakan menyamping kepiting yang disertai gerakan menggali kaki jalan pertama dan gerakan mendayung kaki renang. Berbeda dengan suara bass, suara serak sampai saat ini masih belum dapat diketahui karena suara muncul tanpa disertai pergerakan kepiting. Hal tersebut menyebabkan munculnya beberapa asumsi. Penelitian yang dilakukan Flood pada tahun 2019 menduga suara dihasilkan secara internal, seperti yang dijelaskan Goeritz 2018 bahwa suara serak muncul akibat gesekan gigi yang terdapat di lambung kepiting dan merupakan ciri khas kepiting memiliki gastric teeth

Penelitian yang telah dilakukan berhasil membuktikan produksi suara kelompok crustaceae tidak terbatas hanya pada mekanisme eksternal, namun juga mekanisme internal seperti gesekan gastric teeth. Penelitian yang dilakukan menekankan pentingnya percobaan perilaku kepiting, tentunya karena mempertimbangkan peran potensial hewan kelompok crustaceae di ekologi soundscape bawah air 

Ditulis oleh: Aleta Delviani

--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun