Mohon tunggu...
delta sharla
delta sharla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tertarik pada dunia musik, fotografi, editing, dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Self Love: Sering Diremehkan tetapi Penting!

27 Oktober 2023   22:22 Diperbarui: 27 Oktober 2023   22:34 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Satu di antara penyesalan terbesar dalam hidup adalah menjadi apa yang diinginkan orang lain, daripada menjadi diri sendiri." -Shannon L. Alder

 Penggalan kutipan diatas memiliki makna yang harus senantiasa ditanamkan di otak kita agar tidak lalai serta dijadikan sebagai reminder dalam hidup. Kita harus menjadi diri kita sendiri dan bangga dalam mengekspresikan diri dengan tidak mendengarkan "kicauan" orang lain serta tidak terlalu memikirkan penilaian orang lain terhadap diri kita, karena yang berhak mengevaluasinya adalah kita sendiri. 

Tidak lupa juga untuk mengutamakan diri sendiri terlebih dahulu, karena diri kita berharga dari apapun itu. Semakin kita membuka telinga dan memikirkan penilaian orang lain, maka semakin bertambahnya keinginan dalam diri kita untuk merubah diri seperti yang diinginkan dan diangan-angankan oleh orang lain. 

Alhasil, kita lupa akan diri kita yang sesungguhnya dan memudarnya jati diri kita yang asli. Terkadang, kita dipaksa oleh keadaan untuk menutup telinga dan tidak selalu membukanya.

Mungkin pada sebagian orang, menjadi diri sendiri dan memprioritaskan diri bukanlah hal yang mudah layaknya membalikkan telapak tangan. Menjadi diri sendiri, bukan berarti menuruti kemauan orang lain dan mendengarkan tuntutan orang lain. 

Terdapat juga orang yang haus akan validasi sehingga dirinya terpaku dengan ekspektasi orang lain. Hal tersebut membuat diri kita akan selalu mengevaluasi diri dan mencari-cari dimana letak kesalahan dan kekurangan diri. 

Mengevaluasi diri adalah hal yang baik, akan tetapi dapat membuat diri kita berubah dan lupa dengan diri asli kita sendiri yang berujung mengalami identity crisis atau dapat diartikan sebagai krisis identitas. 

Jika kita sedang berada pada fase mempertanyakan bahkan meragukan diri kita sendiri, maka hal itulah yang menjadi tanda bahwa diri kita tengah mengalami krisis identitas.

Krisis identitas relatif dialami oleh seseorang yang sedang mengalami konflik hebat ataupun terdapat perubahan besar yang sangat berpengaruh yang terjadi pada diri seseorang. 

Misalnya saja seperti perceraian, kejadian yang membuat diri seseorang menjadi traumatis, atau bahkan seseorang yang telah kehilangan orang yang disayanginya. Krisis identitas juga berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalaminya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun