Mohon tunggu...
Delta Nia
Delta Nia Mohon Tunggu... -

Teacher who concern with education and knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudahkah Kita Menjadi Guru yang Mulia?

4 Desember 2014   16:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:04 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14169677711539070820

Wahai para pendidik generasi bangsa ini, sudahkah kita menjadi guru yang mulia. Sosok guru yang digugu dan ditiru. Sudahkah kita menjadi guru yang mulia, ketika profesi sebagai guru sudah disandang. Guru yang mulia, adalah guru yang didamba dan dicintai oleh siswa-siswanya. Sebelum kita memutuskan untuk menjadi seorang guru, hendaklah kita senantiasa intropeksi diri sendiri. Sudahkah kita memiliki karakter sebagai guru yang mulia, baik di mata keluarga, di mata siswa, di mata orang tua/wali murid maupun di mata masyarakat.

Menurut kamus Wikipedia, kata Guru berasal dari bahasa sansekerta yang secara harfiahnya adalah "berat" yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, kata guru umumnya mempunyai makna merujuk kepada pendidik yang professional, dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Itulah sederet panjang makna guru. Jika disimpulkan, tugas sebagai guru adalah tugas yang berat untuk menjadi pendidik yang professional. Sudahkah selama ini kita memahami, dan mengamalkannya? Sebagai seseorang yang berprofesi sebagai guru, kadangkala ada yang memberi dukungan positif namun tidak sedikit pula yang memandang sebelah mata profesi ini. Namun, Nabi besar kita Muhammad SAW adalah juga seorang guru. Beliau selalu mengajar dan mendidik para sahabatnya dengan menunjukkan contoh dalam sikap maupun tingkah laku dalam setiap aspek kehidupannya. Oleh sebab itu, sudah selayaknya Rasulullah kita dipanggil sebagai guru sepanjang zaman. Rasulullah juga ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah telah berhasil membuktikan bahwa beliau berhasil mendidik para sahabat beliau menjadi golongan yang dikagumi dan dirahmati Allah. Sebelum mengajar, seseorang tentu saja perlu menggali dan mengasah ilmunya terlebih dahulu. Karena tugas seorang guru dalam mendidik seseorang adalah  ketika seseorang tersebut tidak bisa atau tidak tahu apa-apa menjadi orang yang tahu, mengubah akhlak dan budi pekerti seseorang dari yang tidak baik menjadi anak yang berbudi pekerti.

Guru juga harus memberikan sikap suri tauladan yang baik, memberikan contoh yang mulia kepada peserta didiknya dengan amalan dan tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu seorang yang sudah memutuskan untuk memilih profesi sebagai guru, hendaklah menyadari bahwa tugas dan tanggung jawabnya tidak mudah. Dia harus mampu menyampaikan ilmu dengan bijaksana dan ahli dalam bidangnya. Apalagi untuk zaman yang serba teknologi sekarang ini, seorang guru harus senantiasa mau mengupdate ilmunya, agar ia tidak dijuluki sosok guru yang gaptek alias gagap teknologi. Lebih daripada itu, seorang guru yang mulia adalah guru yang berhasil mendidik dirinya terlebih dahulu. Sebelum ia terjun mendidik orang lain. Subhahannallah, sungguh mulianya profesi ini.

Guru yang sukses bukan hanya guru yang mendapatkan gaji yang besar, tunjangan profesi, atau segudang prestasi dan sanjungan saja, tetapi guru yang sukses adalah seorang guru yang mampu mengubah anak muridnya memiliki akhlak, karakter dan perilaku yang baik.  Jika kita mau bercermin dari Rasulullah, beliau selalu mengajarkan kepada umatnya tentang tauhid kepada Allah dan akhlak yang baik. Baginda Nabi Muhammad SAW tidak pernah berkata kasar terhadap anak didik beliau dalam mengajar, beliau selalu berbicara lemah lembut dan tegas. Sebagai guru terbaik, baginda Rasulullah merupakan tauladan sepanjang masa hingga hari kiamat kelak. Golongan sahabat beliau dikenal sebagai orang yang hebat karena tidak lepas pengaruhnya dari pola didik yang telah diajarkan Baginda Rasul. Rasulullah juga selalu membiasakan berdoa untuk umatnya, oleh karena itu kita sebagai guru hendaknya juga senantiasa mendoakan dan menyayangi anak murid kita.  Terlebih lagi kepada siswa yang memerlukan bimbingan khusus dan pencapaian kompetensinya rendah. Dengan ilmu yang diperoleh, kita perlu memperbaiki mental, akhlak dan tingkah laku anak didik kita agar kelak menjadi generasi yang kuat, cerdas dan berakhlakul karimah. Untuk seluruh para guru, selamat hari guru, semoga amal dan jasamu dihitung sebagai ibadah dan mendapat kedudukan yang tinggi kelak di syurganya Allah…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun