Mohon tunggu...
Delta Anggreanie
Delta Anggreanie Mohon Tunggu... -

SMA N 2 YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tiga TKI Tewas Ditembak di Malaysia

3 September 2014   03:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:46 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tewas ditembak polisi Malaysia di Ulu Tikam, Johor Baru. Ketiga TKI yaitu Wahab asal dusun Lendang Tengah, Desa Bebuak, Kecamatan Kopang Loteng, Lombok Tengah, serta Sudarsono dan Gusti Randa asal dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah menyerang polisi dengan mengarahkan tembakan dengan pistol dan dua lainnya dengan parang ketika polisi sedang melakukan razia di Ulu Tikam, Johor Baru.

Ketiga TKI itu bekerja di sektor konstruksi dan perkebunan. Penembakan kerap dilakukan polisi Malaysia yang salah prosedur. Seharusnya mereka tidak boleh ditembak mati, karena ada proses peradilan untuk membuktikan mereka benar melakukan tindakan kriminal yang dituduhkan.

Menurut pasal 28A yang berbunyi, setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Kasus tewasnya tiga TKI di Malaysia merupakan pelanggaran ham karena prosedur melumpuhkan tidak dipakai, justru menembak mati.

Kasus penembakan yang terjadi di Malaysia tidak pernah ditangani serius oleh Pemerintah RI. Pemerintah RI seharusnya mengajukan nota protes diplomatik dan mengusut tuntas kasus ini melalui jalur hukum. Kasus tiga TKI yang dituduh melakukan perampokan belum terbukti, tetapi sudah ditembak mati. Sepanjang tahun 2007-2014 setidaknya ada 164 korban tembak mati polisi Malaysia. Ditakutkan jika Pemerintah RI tidak mengurus kasus ini dengan tuntas kasus seperti ini dapat terulang kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun