Mohon tunggu...
Delta Prima Putri
Delta Prima Putri Mohon Tunggu... Guru - Guru

terbentur, terbentur, terbentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi "Putri Kale": Mahasiswa PPG UMM Ubah Limbah Kedelai Jadi Tepung

14 September 2024   22:59 Diperbarui: 14 September 2024   23:01 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram.com/prokewastu24

Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan -- Pada Minggu, 12 Agustus 2024, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan kegiatan proyek kepemimpinan yang inovatif di Desa Parerejo, yang dikenal dengan sebutan Kampung Tempe. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit ari kacang kedelai dengan cara yang kreatif dan bermanfaat.

Inovasi yang diperkenalkan dalam proyek ini adalah produk tepung dari kulit ari kacang kedelai yang diberi nama 'Putri Kale' -- singkatan dari Tepung Kulit Ari Kacang Kedelai. Proyek ini tidak hanya melibatkan mahasiswa tetapi juga menggandeng Ibu-ibu PKK Desa Parerejo dalam berbagai kegiatan.

Instagram.com/prokewastu24
Instagram.com/prokewastu24

Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 di Gedung Pertemuan Balai Desa Parerejo dan dibuka oleh Kepala Desa, Bapak Mohammad Maskhur. Selama acara, peserta diperkenalkan pada cara pengolahan kulit ari kacang kedelai hingga menjadi tepung, serta pemanfaatan tepung tersebut untuk membuat berbagai produk seperti nugget, cookies, dan sabun. Selain itu, para peserta juga diberikan informasi terkait strategi pemasaran produk untuk meningkatkan nilai jual dan daya saing.

Antusiasme warga terlihat tinggi, dengan banyak yang terlibat aktif dalam setiap sesi pelatihan. Ibu Maharani Kumalasani, S.Pd., M.Pd, sebagai dosen pembimbing, juga turut mendampingi kegiatan ini, memastikan bahwa semua peserta mendapatkan informasi yang tepat dan berguna.

Instagram.com/prokewastu24
Instagram.com/prokewastu24

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membantu mengelola limbah secara efektif tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal.

Dengan dukungan dari berbagai pihak dan antusiasme warga yang luar biasa, proyek ini berpotensi untuk menjadi contoh sukses pengolahan limbah yang berkelanjutan di komunitas lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun