Dewasa ini banyak keadaan yang carut-marut, apalagi terhadap bisnis/pejual kaki lima. Dari dampak negatif hingga positif pasti dirasakannya. Karena sudah kurang lebih satu tahun setengah pandemi terus memengaruhi usaha dan bisnis.Â
Di Indonesia sendiri banyak kasus-kasus dimana para pedagang/UMK yang gulung tikar, namun ada juga beberapa yang mampu bertahan di era yang serba krisis ini.Â
Yang penulis lihat dilapangan banyak pedagang yang hampir putus asa, karena hanya memiliki satu pekerjaan dan tidak memiliki usaha sampingan.Â
Tips yang saya dapatkan sesudah melakukan wawancara adalah:
1. Tetap buka/berjualan dengan dipromosikan melalui media sosial seperti (WhatsApp, Instragram, Tiktok, Facebook, dll).Â
Selain itu guna saling membantu kita adakah jualan di (grab food, gofood, shopeefood) dengan demikian sangat rentan melakukan kontak fisik sehingga konsumen/penjual sama-sama diuntungkan.
2. Percantik tampilan, dengan tampilan yang menarik, akan menggugah masyarakat agar mau membelinya, dengan demikian omset akan perlahan naik kembali, sekarang media aplikasi bisa digunakan untuk dibuat poster/logo seperti canva.
3. Buka promo/diskon agar konsumen merasa tergiur, sudah tampilan menarik, segi rasa enak, dan irit karena sekarang sedang sama-sama krisis.
4. Tetap mengedepankan kualitas
Jangan sampai-sampai diskon menghambat penjual dan seenaknya memberikan makanan yang tidak sesuai ekspektasi konsumen.
5. DUIT
Doa, harus tetap berdoa, Usaha, harus tetap berusaha
Ikhtiar, harus tetap ikhtiar
Tawakal, harus bertawakal dan serahkan semuanya pada Allah.
Karena bagaimanapun kita harus percaya bahwa setiap manusia sudah diberikan dengan rezeki-rezekinya masing-masing.