Mohon tunggu...
Delmora Ahfyza
Delmora Ahfyza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Pencegahan dan Penanganan Penyakit Mpox

24 September 2024   16:46 Diperbarui: 24 September 2024   16:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT MPOX 

DELMORA AHFYZA SATRIA NALASAKTI/191241175

FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

   Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus mpox dari kelompok Orthopoxvirus. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 pada primata, dan sejak itu, telah dilaporkan pada manusia di beberapa negara. Munculnya kasus mpox yang semakin meningkat di berbagai belahan dunia membuat penting untuk memahami dan menerapkan strategi pencegahan serta penanganan yang efektif. Dalam konteks ini, pemahaman mengenai gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan akan menjadi kunci dalam mengurangi penyebaran virus ini.

   Gejala mpox muncul dalam dua fase. Fase awal ditandai dengan demam, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening, diikuti oleh fase ruam yang khas. Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau melalui udara, terutama dalam lingkungan yang padat. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai gejala dan cara penularan sangat penting dalam upaya pencegahan.

    Salah satu langkah awal yang penting dalam pencegahan mpox adalah edukasi dan kesadaran masyarakat. Edukasi mengenai penyakit ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, seminar, dan kampanye kesehatan. Masyarakat perlu diberikan informasi yang jelas mengenai gejala, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan. Pengetahuan ini akan memungkinkan individu untuk mengenali tanda-tanda awal infeksi dan mencari pengobatan jika diperlukan.

  Di samping edukasi, vaksinasi juga merupakan strategi pencegahan yang sangat efektif. Vaksin cacar yang sebelumnya digunakan ternyata memberikan perlindungan terhadap mpox. Oleh karena itu, program vaksinasi perlu difokuskan pada kelompok berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan dan individu yang memiliki kontak dekat dengan penderita. Melalui vaksinasi, kita dapat mengurangi kemungkinan penularan dan membangun kekebalan dalam komunitas.

   Sistem pemantauan yang baik juga diperlukan untuk mendeteksi dan melaporkan kasus mpox. Pelaporan kasus ke otoritas kesehatan akan membantu dalam penanggulangan wabah dan penyebaran informasi yang akurat mengenai situasi epidemiologis. Hal ini akan memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil tindakan yang cepat dan efektif dalam menangani penyebaran penyakit.

   Selain itu, riset dan pengembangan vaksin juga menjadi langkah penting dalam menghadapi mpox. Investasi dalam penelitian untuk memahami lebih dalam mengenai virus ini, serta pengembangan vaksin yang lebih efektif, akan sangat berguna dalam mengendalikan mpox di masa mendatang. Dengan adanya vaksin yang lebih baik, kita bisa lebih siap dalam menghadapi potensi wabah di masa depan.

   Strategi pencegahan dan penanganan penyakit mpox memerlukan pendekatan yang komprehensif, mulai dari edukasi masyarakat hingga pengembangan vaksin. Dengan kolaborasi antara pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus mpox dapat diminimalisir. Edukasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam upaya pencegahan, sedangkan diagnosis dini dan perawatan yang tepat akan meningkatkan hasil penanganan bagi penderita. Dengan memahami dan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat bersama-sama mengendalikan penyebaran penyakit mpox dan melindungi masyarakat dari infeksi virus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun