Kajian Realisasi Pendapatan dan Pengeluaran Daerah Kota Solok Pada tahun 2023

Pendapatan daerah merupakan sumber penerimaan yang diperoleh pemerintah daerah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya. Pendapatan daerah ini bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain yang Sah.  

 Berdasarkan data yang tersedia, pendapatan daerah Kota Solok tahun 2023 yang ditargetkan adalah sebesar 548,82 miliar rupiah. Namun, realisasi pendapatan daerah yang diperoleh hanya sebesar 446,64 miliar rupiah atau sekitar 81,4% dari target. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Solok belum mencapai atau melebihi target yang telah ditetapkan.

Sumber pendapatan terbesar bagi Kota Solok adalah pendapatan transfer dari pemerintah pusat dengan target anggaran sebesar 473,52 miliar rupiah atau sekitar 86,3% dari total target pendapatan daerah. Namun, realisasi pendapatan transfer dari pemerintah pusat hanya sebesar 379,92 miliar rupiah atau sekitar 80,2% dari target anggaran tersebut. 

Tidak tercapainya target pendapatan daerah dan pendapatan transfer dari pemerintah pusat dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan aktivitas ekonomi, kendala pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penurunan penerimaan Dana Perimbangan lainnya, permasalahan penyaluran dana dari pusat, dan keterlambatan penyerapan anggaran di daerah.

Sementara itu, anggaran pengeluaran daerah Kota Solok tahun 2023 ditetapkan sebesar 694,81 miliar rupiah. Realisasi pengeluaran daerah yang dicapai adalah sebesar 625,35 miliar rupiah atau sekitar 90% dari anggaran. Ini berarti realisasi pengeluaran daerah Kota Solok juga belum mencapai target anggaran yang ditetapkan.

Pengeluaran terbesar adalah belanja pegawai dengan anggaran sebesar 281,13 miliar rupiah atau sekitar 40,5% dari total anggaran pengeluaran daerah. Namun, realisasi belanja pegawai justru melebihi anggaran, yaitu sebesar 294,42 miliar rupiah atau sekitar 104,7% dari anggaran belanja pegawai. 

Tidak tercapainya target pengeluaran daerah dapat disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan program, efisiensi anggaran, penyerapan anggaran yang tidak merata, dan permasalahan pengadaan barang/jasa. Sedangkan kelebihan realisasi belanja pegawai dapat disebabkan oleh kenaikan gaji/tunjangan, pembayaran insentif tambahan, penambahan pegawai baru, atau pembayaran tunggakan gaji/tunjangan.

Berdasarkan analisis tersebut, dapat dikritik bahwa pemerintah Kota Solok perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target pendapatan daerah, terutama pendapatan transfer dari pemerintah pusat, serta merumuskan strategi untuk meningkatkan pendapatan di tahun-tahun mendatang. Perlu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta melakukan konsultasi dan koordinasi yang lebih baik dengan pemerintah pusat terkait alokasi Dana Perimbangan.

Selain itu, pemerintah Kota Solok juga perlu melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target pengeluaran daerah, serta merumuskan strategi untuk mengoptimalkan pengeluaran di tahun-tahun mendatang. Perlu dilakukan perbaikan dalam perencanaan dan penganggaran, peningkatan koordinasi dan pengawasan pelaksanaan program/kegiatan, percepatan proses pengadaan barang/jasa, serta efisiensi dan penghematan anggaran pada pos-pos pengeluaran yang memungkinkan.

 Pemerintah Kota Solok juga disarankan untuk melakukan kajian dan evaluasi terhadap belanja pegawai untuk mengendalikan peningkatan belanja yang tidak terkendali, serta mengoptimalkan penyerapan anggaran secara merata di setiap triwulan atau semester.

Upaya-upaya tersebut penting untuk dilakukan agar Kota Solok dapat meningkatkan pendapatan daerahnya, terutama dari sumber-sumber pendapatan yang masih belum optimal, mengoptimalkan pemanfaatan anggaran, serta mendukung pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat di tahun-tahun mendatang.