WISATA CISANDE MELALUI IMPLEMENTASI DESA CERDAS BERBASIS CETO (CULTURE AND EDU-TOURISM)Â
SUKABUMI : OPTIMALISASI POTENSI DESADesa Wisata Cisande Sukabumi memiliki potensi wisata budaya serta wisata edukasi berbasis agrowisata. Dengan melihat potensi yang dimiliki Desa Wisata Cisande baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, maka mahasiswa/i STP Trisakti memilih tempat ini sebagai target sasaran dari Kegiatan Hibah PPK Ormawa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Pembangunan 5 pojok literasi, seperti pojok literasi belajar, pojok literasi kreativitas ibu-ibu, pojok literasi musik, pojok litrerasi tari, dan pojok literasi seni kriya ini dibangun pada 5 titik di RT yang berada di Desa Wisata Cisande. Adapun kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan, mulai dari kedatangan, pendampingan dan monitoring. Kegiatan ini berdampak positif bagi masyarakat lokal seperti mengembangkan keterampilan masyarakat, dihasilkannya inovasi produk, serta terbentuknya wadah bagi masyarakat Desa Wisata Cisande untuk mengasah keterampilan.
Tim juga memberi pelatihan dan pendampingan kepada warga dalam mengelola setiap pojok literasi agar nantinya bisa dijadikan sebagai objek wisata berbasis edukasi.Â
Selain itu tim juga mendampingi masyarakat khususnya di pojok literasi kreativitas ibu-ibu untuk membuat produk UMKM, seperti : misro, cobro, katimus, moci goreng dan kremesan ubi, yang nantinya akan diproduksi dan dipasarkan. Selain itu pada pojok literasi kreativitas ibu-ibu juga dilaksanakan praktik demo masak untuk meningkatkan dan melatih keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu dan remaja putri dalam membuat inovasi produk pangan dengan bahan lokal, yaitu ubi dan singkong.
Selain itu pada pojok literasi seni kriya, dimana masyarakat didampingi untuk membuat kerajinan tangan berbahan dasar bambu dan kayu yang akan diproduksi untuk dipasarkan. Adapun produk yang sudah di hasilkan dari pojok literasi seni kriya adalah kajon ( alat musik pukul akustik ), bingkai foto, tempat pensil, kaligrafi, coban ( alat rajut jala ), dll.
Pada pojok literasi belajar disediakan keperluan belajar seperti : buku, alat tulis, alat mewarnai, Al-quran, buku gambar, buku iqra serta permainan edukasi yang dapat menunjang pembelajaran di pojok literasi belajar. Sebanyak 24 anak telah yang mengikuti kegiatan di pojok literasi belajar, mereka sangat merasa senang dan antusias saat mengikuti kegiatan di pojok literasi belajar. Â Kegiatan yang dilakukan di pojok literasi belajar antara lain : menggambar, mewarnai, mengaji, mengukur tinggi badan & berat badan anak, dan belajar bahasa inggris dalam kelompok besar.
Untuk di pojok literasi tari sudah dimulainya latihan rutin yang diajarkan oleh pelatih Tari Jaipong, tari tradisional Khas Jawa Barat dengan 3 judul lagu yang dibawakan yaitu Kalang Sunda, Mojang Priangan dan Gandrung Bandung. Sedangkan pada pojok literasi musik peserta sudah mulai melakukan latihan rutin dengan bermain alat musik, dimulai dari alat musik angklung, gendang rampak Sunda dan seruling. Sebagai latihan perdana, peserta pojok literasi dan tim memainkan alat musik tersebut dengan lagu Manuk Dadali sesuai arahan dari pelatih.
Dosen pendamping PPK Ormawa Trisakti Research Club ( TRC ) Ira Mayasari, M.Gizi, menyatakan kegiatan diawali dengan diskusi bersama Pokdarwis dan masyarakat, koordinasi dengan Kepala Desa Cisande, koordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi serta Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Selain itu tim juga melakukan kegiatan FGD yang mehadirkan perwakilan dari 25 RT di Desa Wisata Cisande.
Terdapat 15 mahasiswa STP Trisakti yang terlibat dalam kegiatan PPK Ormawa Kemdikbud. Mereka merupakan mahasiswa aktif di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Antara lain F. Deliana Winki ( Ketua Tim ), Amrina Rosyada, Anna Advena Tjandra, Wiwin Silfany, Desi Delila, Ega Barokah Juniyanti, Putri Yasmin Ciu, Falensia, M. Iqbal Salahudin, Puja, Wahyu Gilang Pamungkas, Iqdal Fadilah Sita, Bilqis Sahla Amelia dan Lewina Latuheru.
Kegiatan Hibah PPK Ormawa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dapat dijadikan nilai konversi pada mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata).