PAUD merupakan singkatan dari Pendidikan anak usia dini, yaitu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.Â
Pendidikan PAUD tak hanya dilakukan disekolah namun pertama harus dilakukan dirumah dengan menerapkan kedisiplinan, kejujuran, melakukan kebaikan, dsb. Keluarga memberikan pengertian, contoh, dan mengajarkan pengetahuan dasar pada anak.Â
Setelah itu baru dibarengi dengan menyekolahkan anak di sekolah PAUD atau taman bermain yang menyedikan fasilitas pembelajaran. Dalam sekolah atau taman bermain anak akan diajarkan berbagai pengetahuan, sikap, keagamaan, dan keterampilan yang dapat mengasah kemapuan anak. Sebelum melakukan pengajaran guru perlu memahami tentang pendekatan saintifik agar guru dapat memilih pendekatan pembelajaran yang paling sesuai dengan cara belajar anak.
Karakteristik anak usia dini terdapat beberapa macam berbeda-beda setiap anaknya. Adapun macam-macam karakteristik anak anak usia dini adalah sebagai berikut :
- Rasa ingin tahu yang tinggi: Anak usia dini selalu ingin tahu tentang berbagai hal yang dilihatnya.
- Suka berimajinasi: Anak usia dini suka berimajinasi dan berfantasi.
- Egosentris: Anak usia dini melihat segala sesuatu berdasarkan sudut pandangnya sendiri, sehingga biasanya ia terlihat memaksakan kehendaknya sendiri.
- Suka meniru: Anak usia dini suka mencontoh apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya.
- Bertanya: Anak usia dini sering bertanya, bahkan dengan pertanyaan yang membuat kita kewalahan menjawab.
- Aktif dan energik: Anak usia dini berada dalam masa potensial dan berkembang dengan pesat.
- Unik: Setiap anak memiliki kegemaran, minat, dan bakat yang berbeda.
Dengan mengenali karakteristik anak usia dini diharapkan guru mampu memberikan pemahaman dan pengetahuan yang dapat meningkatkan kemampuan anak.
Selain memahami karakteristik anak, guru juga bisa memberikan media belajar yang cocok untuk anak usia dini. Media merupakan alat yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menstimulasi semua aspek perkembangan pada anak usia dini baik aspek moral dan agama, fisik motorik, Bahasa, sosial emosi, kognitif dan aspek seni.
 Dalam menstimulasi aspek perkembangan anak usia dini harus disesuaikan dengan usia dan tahapan perkembangannya karena setiap anak walaupun usianya sama tapi terkadang memiliki tahap perkembangan yang berbeda.Â
Untuk merangsang semua aspek perkembangan anak usia dini tidak lepas dari media pembelajaran karena bagi anak usia dini belajar dilakukan melalui bermain dengan menggunakan media pembelajaran baik media nyata, audio, visual, media lingkungan sekitar maupun media audio visual, sehingga kegiatan pembelajaran pada anak usia dini berjalan efektif.
Menurut Hurlock anak usia dini memiliki daya konsentrasi yang singkat yaitu 10-15 menit. Dalam belajar anak uisa dini memerlukan perantara atau biasa disebut dengan media pembelajaran, dimana dengan adanya media pembelajaran mampu mengalihkan perhatian anak untuk tidak cepat bosan atau mampu konsentrasi dalam suatu kegiatan dengan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan tidak menggunakan media pembelajaran.
Jenis-jenis media belajar yang cocok untuk anak usia dini adalah sebagai berikut :
- Media audio biasa disebut dengan media dengar yang dapat menyampaikan pesan melalui suara dan bunyi seperti suara bahasa, musik, dan sound effect dapat dikombinasikan untuk menguatkan isi pesan.
- Media visual yaitu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi melalui penglihatan yang berbentuk simbol-simbol visual.
- Media audio visual adalah media yang dapat menyampaikan pesan melalui suara, gambar, dan tulisan. Media audio visual di bagi menjadi dua macam, yaitu media televisi dan film
- Media lingkungan. Lingkungan adalah suatu tempat atau suasana (keadaan) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
Kegunaan dari media belajar yang cocok adalah sebagai berikut :
- Menstimulasi perkembangan motorik anak
- Menstimulasi perkembangan kognitif anak
- Menstimulasi perkembangan Bahasa anak
- Menstimulasi perkembangan moral dan agama anak
- Menstimulasi perkembangan seni, dan sosial emosional anak