Mohon tunggu...
Della O
Della O Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Scaffolding, Teknik Pembelajaran dengan Pendekatan Konstruktivis Sosial

27 April 2024   23:06 Diperbarui: 27 April 2024   23:07 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mtsn4magelang.sch.id

 

Di dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa metode yang digunakan oleh guru/pendidik untuk meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran. Salah satu teknik yang digunakan dalam pembelajaran melalui pendekatan konstruktivis sosial adalah "scaffolding". Teknik ini, selain mendukung pembelajaran yang efektif, juga bisa membantu siswa dalam membangun pemahaman yang lebih mendalam dan interaktif. 

Apa itu scaffolding?

Scaffolding, atau perancah adalah strategi pengajaran yang diambil dari metafora bangunan. Sama seperti scaffolding yang digunakan dalam konstruksi untuk mendukung pekerja saat mereka mengerjakan bagian bangunan yang belum selesai, dalam dunia pendidikan scaffolding berfungsi untuk mendukung siswa dalam proses belajar mereka. Teknik ini sangat relevan dengan teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

Scaffolding merupakan teknik pengajaran yang didasarkan pada teori konstruktivisme yang menekankan pada peran aktif peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Dalam konteks scaffolding, guru memberikan dukungan dan bimbingan sementara kepada siswa ketika mereka belajar, secara bertahap melepaskan kendali ketika siswa menjadi lebih mampu.

Mengutip dari Pawan:2008, perancah dijelaskan sebagai teknik untuk mengubah tingkat dukungan selama sesi pengajaran; orang yang lebih terampil (guru atau rekan teman sebaya yang lebih maju) menyesuaikan jumlah bimbingan agar sesuai dengan kinerja siswa. Saat belajar sesuatu yang baru, guru mungkin menggunakan instruksi langsung. Seiring dengan peningkatan kompetensi siswa, guru mengurangi bimbingan yang diberikan.

Penerapan Scaffolding Dalam Pembelajaran

Implementasi scaffolding dalam pembelajaran bisa berbentuk berbagai cara, Pertama, Menyajikan tugas belajar secara berjenjang sesuai taraf perkembangan siswa. Kedua, Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis dan mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam tentang materi yang dipelajari. Ketiga, Memberikan petunjuk atau clue yang dapat membantu siswa memecahkan masalah dengan lebih efektif. Keempat, Memberikan umpan balik yang membangun, yang tidak hanya menunjukkan kesalahan, tetapi juga menyarankan cara untuk memperbaiki.

Manfaat Menerapkan Scaffolding

Menerapkan scaffolding dalam pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbagai bidang
  • Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
  • Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar
  • Meningkatkan interaksi antara siswa dan guru
  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif

Ringkasnya, Scaffolding adalah metode pembelajaran yang sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa. Dengan demikian, penggunaan scaffolding dalam pembelajaran konstruktivisme sangat dianjurkan untuk meningkatkan pencapaian akademik siswa. Scaffolding dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang kompleks dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif. Dengan demikian, penggunaan scaffolding dalam pembelajaran konstruktivisme dapat membantu siswa menjadi lebih mandiri dan berpikir secara kritis dan kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun