Mohon tunggu...
Della Ilma Kholidah
Della Ilma Kholidah Mohon Tunggu... -

Banyak yg bilang saya orangnya introvert:)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Segitu Sulitnya Kah Menyuruh Seorang Berhenti Merokok??

17 November 2014   04:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:39 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kenapa dia sulit di suruh berhenti untuk merokok?” pertanyaan ini dari dulu yang selalu ada di benak saya, dan belum sama sekali untuk terjawab. Saya mempunyai beberapa teman laki-laki yang notabennya adalah seorang perokok, tak henti-hentinya dia merokok setiap harinya bisa di katakana bisa sampai menghabiskan 2 kotak bungkus rokok bisa juga lebih. kebanyakan dari mereka yang sekarang adalah pecandu berat rokok, awal dari mereka merokok hanyalah sebatas ikut-ikutan teman atau juga karena takut di ejek bahwa dia tidak’gaul’ kalau belum menyentuh yang namanya rokok. Dan akhirnya karena sering mendapat omongan-omongan seperti itu, dia merasa tertekan dan bingung. Dan pada akhirnya dia memilih merokok agar teman-temannya berhenti mengejek dia dan dia dapat di katakana ‘gaul’dan bisa menjadi bagian dari teman-temannya tersebut yang sudah merokok terlebih dahulu.

Sebenarnya apa sih yang ada di benak para remaja saat ini, mereka sekarang berpikir bahwa ‘merokok’ adalah suatu hal yang lumrah dan mungkin menjadi ‘wajib’ bagi mereka untuk merokok setiap harinya ataupun saat berkumpul dengan teman-teman mereka. Mereka berpikir bahwa ada hal yang kurang saat di pagi hari bangun tidur, tidak menyentuh yang namanya ‘rokok’. Mereka berpikir seakan-akan bahwa rokok sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Sayangnya tidak semua para remaja yang merokok di ketahui oleh orang tuanya. Ada beberapa orang tua yang seenaknya saja bilang ‘boleh’ bagi mereka untuk merokok, ada juga dari para orang tua yang sangat keras melarang anaknya untuk menyentuh zat aditif tersebut. Namun kebanyakan para remaja ini meskipun di larang oleh orang tua, mereka tersebut tetap saja merokok dan bisa juga melawan orang tua mereka saat keinginan merokok mereka di larang keras.

Mengetahui dampak dari akibat merokok saja rata-rata mereka cuek dengan hal tersebut, bahkan sekarang banyak daribungkus-bungkus rokok yang menyertakan beberapa gambar yang menjadi label di bungkus rokok mereka seperti penyakit kanker mulut, kanker paru-paru dsb. Itu semua tidak berpengaruh pada mereka-mereka yang memang sudah bisa dikatakan sebagai ‘kecanduan’ merokok. Hal apa lagi sebenarnya yang bisa membuat seorang perokok menghentikan kebiasaan merokoknya tersebut. -_- saya pernah mencoba mengajak seseorang untuk berhenti merokok, dengan cara mengurangi jatah rokoknya setiap harinya. Pada awalnya, itu semua berhasil, karena yang biasanya per-harinya dia menghabiskan 1 bungkus rokok. Dengan cara tersebut dia mulai menghabiskan hanya 2 batang rokok seharinya. Namun itu tidak bertahan lama, setelah hamper 1 bulan dia sudah tidak bisa menahan keinginannya merokok, dan kebiasaannya merokok kembali seperti awal. Yang sudah seharinya dia mengahabiskan 2 batang rokok, kembali menjadi sampai 1 bungkus bisa juga sampai 2 bungkus rokok setiap harinya. Dari situlah saya sudah menyerah, hal apalagi yang harus di lakukan untuk menghentikan seorang ‘pecandu’ rokok.

Saya memang sangat benci dengan seorang perokok, tetapi saya tidak bisa melarang seseorang untuk berhenti merokok. Karena sangat sulit sekali untuk merobah seorang ‘pecandu’ rokok untuk tidak merokok lagi, jikalau memang tidak ada niatan yang benar-benar di hatinya untuk berhenti. Karena meskipun dia bisa mulai berhenti merokok, saat mereka berkumpul bersama teman-temannya yang lainnya yang merokok. Pasti dia akan kembali menyentuh zat aditif tersebut, karena perilaku teman-temannya tersebut juga sangat berpengaruh terhadap perilaku dia. Karena saat seorang ‘pecandu’ rokok mulai berhenti merokok, dan tidak lama setelah itu dia berkumpul bersama teman-temannya yang bisa di katakana juga seorang perokok, tidak bisa di pungkiri bahwa dia akan bertahan dalam menolak zat tersebut, pasti dia akan kembali seperti awalnya. Apa segitu sulitnya seorang ‘pecandu’ rokok bisa berhenti merokok selamanya, tanpa mendengar apapun perkataan teman-temannya yang bisa menjadi provokator kembalinya perilaku negative tersebut??

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun