Mohon tunggu...
Adella Adiningtyas
Adella Adiningtyas Mohon Tunggu... -

Menulis untuk berbagi. Monggo mampir di https://delladaily.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hewan Malang di KBS

1 Februari 2014   20:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah demi masalah terus berdatangan. Sepertinya 2013 sudah lama meninggalkan tapi mengapa masalahnya tidak ikut pergi bersamanya? Banyak yang bilang kita ini tidak tahu cara menyelesaikan masalah. Mereka bilang kita ini tidak sepantasnya ada di negeri yang subur makmur. Cermin yang kita punya hanya kita gunakan untuk bersolek tanpa melihat kesalahan. Semua bencana yang terjadi di bumi pertiwi adalah kesalahan yang diciptakan oleh kita yang ada didalamnya.

Sabtu pagi ini saya menemukan berita tentang matinya Kijang Barking Deer betina di kandang Kebun Binatang Surabaya (KBS). Hewan tersebut ditemukan tidak bernyawa pada Jumat kemarin. Bukan kali pertama ditemukannya hewan mati di KBS dan bukan pertama kali juga saya dikagetkan oleh berita yang sama. Rasa geram dan kesal selalu muncul ketika saya mendengar berita yang menyangkut lagi-lagi ada hewan mati di KBS.

1391260205895006870
1391260205895006870

Pertama kali saya mendengar masalah yang ada di KBS dari orang tua saya. Mereka mengadu dengan lesu tentang Harimau Sumatera yang badannya kurus. Diceritakan namanya Melani, seekor Harimau Sumatera yang hidup di KBS. Saya segera mengambil leptop dan kemudian mencari di mesin pencari otomatis ada apa gerangan dengan Melani hingga ibu saya mengadu penuh iba. Namanya rezeki tidak pernah kemana, saya mendapat email dari change.org tentang berita Melani. Saya adalah pengikut change.org yang mengisi petisi yang dibagikan untuk mencari keadilan. Tertulis disana petisi tersebut dibuat oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan.

Menhut @Zul_Hasan: Segera Bertindak Selamatkan Satwa Kebun Binatang Surabaya

1391260245774343753
1391260245774343753

Saya membaca petisi yang diberikan secara perlahan namun tidak sabaran. Saya mencerna baik-baik setiap kata yang tertulis didalamnya. Saya terdiam sebentar dan mencari berita serupa di media lain. Hasilnya sama. Harimau Sumatera betina itu hampir mati. Badannya kurus sekali, hanya hanya berbalut kulit berbulu tanpa daging yang dilapisinya. Dikatakan bahwa Melani hanya memiliki berat badan 60kg, sedangkan berat normal untuk seekor harimau dewasa adalah 100kg. Miris melihat kondisi Melani dari foto yang tersebar di dunia maya. Sorot mata Melani menggambarkan bahwa ia sedang lemah dan butuh pertolongan.

Kini dikabarkan keadaan Melani sudah membaik. Melani akhirnya dipindahkan ke Taman Safari Cisarua, Bogor. Dia mendapatkan perawatan dari para ahli. Namun, kabar sakitnya Melani sudah menjadi berita dunia. Bagaimana tidak masalah ini memang sudah sangat bahaya. Berkurangnya satu saja hewan langka dapat mengakibatkan kepunahan bila tidak dicegah. Foto Melani di tahun 2013 menjadi salah satu foto pilihan majalah terkemuka di AS, Time. Foto Melani masuk dalam foto “The Most Surprising Photos of 2013”.

1391260417795492194
1391260417795492194

Apa yang ada dipikirkan teman-teman semua saat ini? Apakah teman-teman malu pada keadaan yang ada sebenarnya? Apakah teman-teman sedih melihatnya? Kita adalah bagian dari mereka yang hidup seenaknya tanpa mempedulikan sesamanya.

Berita terbaru namun sudah tidak baru, ya kematian dari kijang betina di KBS. Entah apa penyebabnya yang jelas petugas KBS telah lalai dalam bekerja. Polisi pun masih mencari penyebab dari kematian si kijang naas tersebut. Mereka belum dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi sebenarnya. Sayang seribu sayang jika hal seperti ini terulang lagi. Mau dibawa kemana muka pertiwi dihadapan dunia? Ngurus hewan aja tidak becus bagaimana mengurus yang lainnya?

Tidak ada maksud menjatuhkan atau bagaimana, KBS sudah menerima banyak keluhan tentang kematiaan hewan di kandangnya. Bukan hanya dari aktivis dalam kota saja tetapi sudah meluas hingga Ibu Kota, Jakarta. Sudah banyak sanksi yang diberikan oleh aparat pemerintahan yang salah satunya adalah pencabutan izin KBS, manajemen interim juga sudah meminta polisi setempat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur untuk melakukan investigasi mendalam. Petugas lalai adalah subyek penyebab kematian hewan di KBS.

Jangan hanya melihat dan kasihan. Ayo bertindak! Setidaknya lewan tulisan yang menyuarakan. Jangan menunggu hewan lainnya mati karena kita sama saja tidak hormat pada pertiwi. Jangan menjadi orang tidak punya hati melihat hewan mati disana-sini tetapi acuh tidak peduli. Saya memang tidak dapat mengobati tetapi setidaknya saya bisa membagikan informasi. Saya memang masih mahasiswa tingkat tiga tetapi saya adalah bagian yang peduli pada konservasi. Jangan cuma berdiam diri, mari buktikan kita bisa membuat semuanya menjadi lebih baik. Semoga setelah saya lulus nanti, saya bisa menjadi bagian dari lestarinya bumi pertiwi.

Salam,

@delladiningtyas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun