Mohon tunggu...
della
della Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

ambivert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertukaran Pelajar Merdeka 4 di Tanah Papua

13 Desember 2024   17:40 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah adat dan pakaian adat papua

Halo sobat merdeka, perkenalkan saya Della, mahasiswa S1 Agribisnis Universitas Kristen Satya Wacana, yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat Daya.
Mengikuti program PMM 4 di Papua merupakan hal yang tak pernah saya duga sebelumnya. Banyak kisah yang terukir di Papua melalui program ini, mulai dari pengalaman berkuliah di PTS terbaik 1 di Tanah Papua, modul nusantara, kegiatan non-akademik, dan masih banyak lagi.


Pada kegiatan modul Nusantara dibagi menjadi 4 yaitu kebhinekaan, refleksi, inspirasi dan kontribusi sosial. Dikebhinekaan saya dikenalkan dengan berbagai macam rumah adat dari suku-suku di Papua seperti rumah adat Suku Arfak (rumah kaki seribu), Suku Biak dan masih banyak lagi. diajarkan bagaimana cara membuka buah pinang yang benar dengan menggunakan gigi  serta mengunyah pinang yang berbarengan dengan mengunyah sirih dan kapur.


Di Papua khususnya Sorong  toleransi luar biasa, tidak ada batasan dalam beragama asalkan tidak mengganggu pemeluk agama yg lain, saling menghargai terhadap sesame. Fak-fak (salah satu daerah di papua barat), memiliki toleransi tinggi yang dimana terdapat 1 tungku 3 batu (menyimbolkan 1 rumah yang berisikan kepercayaan, pilihan, dan karakter berbeda) dalam satu keluarga memberikan kebebasan untuk memilih kepercayaannya, akan tetapi mereka saling bertukar, semisal jika ada keluarga yang masuk agama nasrani, selain itu, saya juga mengunjungi kampung islam yang ada di tanah papua yaitu kampung warmon kokoda, disana saya belajar dan mengetahui berdirinya agama islam dan saya juga bermain sebuah permainan dengan anak anak yang ada disana dan berbagi susu serta bubur kacang ijo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan anak-anak di papua dan mengantisipasi terjadinya busung lapar pada anak anak di papua.


Selain mengetahui keberagaman baik dari rumah adat sampai toleransi beragama, saya juga sangat kagum akan keindahan pulau di papua. saya pergi ke Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Saya pergi ke pulau matan yang masuk kedalam pulau salawati. Selain itu, saya juga pergi ke misool, raja ampat dan berinteraksi dengan Masyarakat di kampung usaha jaya dan saya diajak keliling menggunakan body (sebutan untuk perahu) dan pergi melihat wisata disana seperti puncak love, puncak harfat dan goa putri termenung. Masyarakat disana kebanyakan bekerja menjadi buruh di Perusahaan Mutiara dan mereka sangat ramah dan excited ketika ada pendatang.


Khusus untuk kegiatan modul nusantara, hal yang menandakan program PMM akan berakhir adalah kegiatan kontribusi sosial. Ya, mahasiswa PMM pasti tidak asing dengan kegiatan ini. Kontribusi sosial merupakan kegiatan modul nusantara terakhir berupa pengabdian kepada masyarakat. Di dalam kegiatan ini saya pergi ke pulau gag yang dekat dengan maluku utara. Disana saya berkunjung ke SDN 13 kampung Gag Waigeo Barat Kepulauan. Anak-anak disana sangat antusias menerima kami untuk berbagi sedikit ilmu yang kami miliki terkait literasi membaca yang dilakukan di kelas 1, Literasi Numerasi di kelas 2, Pjok di kelas 3, Teknologi informasi dan komunikasi di kelas 4, dan terakhir sains di kelas 5. Materi yang diberikan pun beragam sesuai pembagian tim kelompok, saya sendiri masuk ke dalam tim sains, dimana kami mengajarkan tentang sistem tata surya mengenal planet-planet tata surya dan bagaimana bisa terjadinya siang dan malam, waktu setahun sampai terjadinya gerhana matahari.Ssetelah memaparkan nama-nama planet dalam sistem tata surya beserta pengetahuan tentang planet tersebut, kemudian terjadinya siang dan malam sampai dengan terjadinya gerhana matahari kami mendiskusikan kembali dalam bentuk tanya jawab dan siswa disana cepat dalam menjawab dan juga mudah mengingat materi yang diajarkan. selain tanya jawab kami membuat games di kelas untuk pendinginan serta menamai planet-planet yang telah kami buat dalam bentuk bola yang diwarnai menyerupai planet sebagai media bahan ajar.

kontribusi SDN 13 Gag Kepulauan.
kontribusi SDN 13 Gag Kepulauan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun