Surabaya, 28 October 2023
Oleh Mahasiswi Fakultas Psikologi angkatan 2023, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Della Anggraeni - 1512300108, Anastasya Putri Cahyani - 1512300063, Siska Fitri Ayunda - 1512300068, Zileiha Talitha Tifara - 1512300105. Telah melaksanakan kegiatan lapangan yakni melakukan penerapan dan memberikan edukasi menganai peran aktivitas fisik dalam pengembangan kemampuan motorik pada anak masa prasekolah di TK Iskandar Said Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Sebagai pemenuhan tugas ETS mata kuliah Psikologi Perkembangan oleh dosen pengampu yakni Ibu Sayidah Aulia UI Haque, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Anak-anak masa prasekolah mengalami perkembangan motorik yang signifikan dalam tahap-tahap awal kehidupan mereka. Ini adalah periode penting dalam kehidupan anak, dimana mereka mulai mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar yang mendasar. Dalam kegiatan ini kami mengaplisiasikan pengembangan kemampuan motorik melalui media games guna merangsang perkembangan motorik anak . Ada 2 games yang kami gunakan yaitu; menempelkan sobekan kertas kecil pada sebuah gambaran yang memiliki beragam bentuk mulai dari bunga, hewan, buah dan kendaraan guna melatih perkembangan motorik halus, dan yang kedua melompat pada sebuah bentuk bangun datar sesuai dengan bentuk bangun datar yang sudah diberikan kepada masing-masing anak guna melatih perkembangan motorik kasar. Dalam artikel ini kami akan membahas lebih detail lagi mengenai games yang kita terapkan dan apa tujuan dan hasil dari aktivitas motorik yang sudah kami terapkan.
Game yang pertama kita mainkan ialah menempelkan kertas-kertas kecil yang sudah disobek ke dalam sebuah gambaran yang sudah memiliki polanya sendiri hingga ruang kosong pada gambar tersebut dapat terisi penuh. Â Game ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus, meningkatkan koordinasi mata dan tangan dalam mengenal warna, meningkatkan kreativitas dan imajinasi, mengajarkan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan perkembangan kognitif melalui konsep warna, bentuk, ukuran, dan pola. Hasil yang diperoleh si anak mulai merasa tertantang akan hal-hal baru yang sama asiknya dengan game-game yang diberikan.
Game kedua yaitu melompat sesuai dengan bentuk bangun datar yang sudah kami berikan pada masing-masing anak. Game ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, meningkatkan keseimbangan psikomotorik karena melompat memerlukan koordinasi antara aspek fisik dan kognitif, membantu anak mengembangkan pemahaman tentang konsep ruang dan pergerakan, dan membuat anak paham bentuk bangun datar bahkan warna bangun tersebut.
Edukasi ini didasari akibat banyaknya pengajar yang masih  memaksa anak didiknya untuk melakukan hal yang seharusnya belum waktunya untuk dilakukan/ diluar kemampuan anak masa prasekolah, seperti calistung dan materi berat lainnya. Sehingga membuat perkembangan anak kurang efektif di masa perkembangan selanjutnya. Namun untuk TK ini sendiri sudah menerapakan metode classical dan sesuai dengan pembelajaran dalam psikologi perkembangan anak masa prasekolah .
Dalam praktik ini kami mendapatkan respon positif baik dari pengajar maupun anak-anak yang senantiasa antusias dalam kelas. Bahwasannya dengan adanya kegiatan seperti ini akan sangat membantu para pengajar untuk mengetahui informasi detail mengenai pembelajaran anak prasekolah yang baik dan benar. Walaupun saat pelaksanaan kegiatan ini kami mengalami sedikit kendala, dan kami dibantu pengajar untuk mengkoordinasikan kondisi kelas sehingga menjadi kondusif kembali untuk lanjut memberikan pembelajaran/ games.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H