Haji adalah rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan berziarah ke Kakbah pada bulan Haji (Zulhijah) dan mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.Â
Keinginan untuk berhaji tentu dimiliki oleh setiap muslim---setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji sendiri dinilai sebagai pengingat Hari Pengadilan yang dipercayai umat Muslim akan terjadi.Â
Ribuan jamaah dari seluruh penjuru dunia, beragam warna kulit, ras, etnik, serta bahasa, berdampingan melakukan ritual yang sama, mengingatkan kita akan adanya Hari Pengadilan nanti. Tak jarang, beberapa orang yang berhaji merasakan sensasi haru dan teringat dosa-dosa yang pernah diperbuat setibanya mereka di Tanah Suci.
Beberapa studi bahkan mencatat bahwa ibadah haji dapat meningkatkan keimanan dan toleransi antara grup etnik dan sekte-sekte atau mazhab-mazhab dalam Islam.Â
Haji juga bisa mendatangkan ketenangan spiritual bagi orang yang melaksanakannya. Tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan keberkahan selepas berhaji. Tentu saja hal baik---di samping Haji sebagai kewajiban---ini menyulut semangat umat Muslim di seluruh dunia untuk berlomba-lomba mencari rezeki agar bisa berziarah ke Tanah Suci.
Meski ibadah Haji memerlukan dukungan finansial yang tak sedikit dan waktu yang cukup lama, tidak begitu saja menyurutkan para Generasi Milenial untuk berkeinginan menjadi Haji Muda.Â
Berhaji di usia muda memang terdengar sedikit tidak masuk akal, apalagi semakin mengetatnya pembatasan kuota haji yang dilakukan oleh pemerintah dan antreannya yang tidak bisa dibilang sebentar.Â
Rata-rata lamanya antrean Haji di Indonesia sendiri berkisar antara sebelas hingga tiga puluh sembilan tahun, inilah alasan mengapa orang-orang yang berhaji kebanyakan berusia dewasa hingga senja. Namun, tidak ada salahnya menempatkan Haji di usia muda sebagai keinginan.
Sebab oleh antreannya yang memerlukan waktu bertahun-tahun, setiap Muslim perlu merencanakan Haji sedini mungkin, terlebih kalau kita sudah mampu untuk menunaikannya. Semua hal berasal dari niat, dan perencanaan serta praktik yang baik akan mendatangakan hasil yang diinginkan dengan baik pula. Dibutuhkan niat yang mantap sejak dini agar timbul semangat menggapai Haji dan memupuknya hingga tercapai nanti.
Lalu bagaimana cara Generasi Milenial meraih mimpi berhaji di usia mudanya?
Jangan khawatir, Generasi Milenial bisa menggantung cita-cita berhajinya mulai dari sekarang!