Mohon tunggu...
Della Alfitria
Della Alfitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Kandas

15 Juni 2024   12:34 Diperbarui: 15 Juni 2024   13:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tepi pantai yang tenang, terdapat seorang pemuda bernama Adit. Dia duduk sendirian, memandang kearah laut yang biru. Adit teringat akan kisah cintanya yang telah lama berakhir. Cinta yang kandas ditengah badai kehidupan.

Dulu, Adit dan Sinta adalah sepasang kekasih yang begitu mesra. Mereka saling mencintai dan bermimpi untuk membangun masa depan bersama. Namun, seperti halnya ombak yang datang dan pergi, cinta mereka pun harus menghadapi badai yang datang tiba-tiba.

Saat itu, Sinta harus pergi ke luar negeri untuk mengejar impian karirnya. Adit yang sangat mencintai Sinta, mendukung keputusannya meskipun hatinya sedih. Mereka berjanji untuk tetap setia dan menunggu satu sama lain.

Namun, Waktunya berlalu dan jarak yang terpisah mulai memengaruhi hubungan mereka. Komunikasi yang semula intens mulai meredup. Adit merasa kesepian, sedangkan Sinta semakin sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.

Suatu hari, Adit mendapat kabar bahwa Sinta telah bertemu dengan seseorang di tempat kerjanya. Rama merasa hatinya hancur. Dia mencoba bertahan dan berharap cinta mereka masih bisa diselamatkan, namun kenyataannya semakin menyakitkan.

Akhirnya, Sinta mengirimkan pesan bahwa dia telah jatuh cinta dengan orang lain dan memutuskan hubungan mereka. Adit terpukul dan tak sanggup menerimanya. Cinta mereka yang dulu begitu indah, kini kandas di tengah badai kehidupan.

Kini, di tepi pantai yang tenang itu, Adit merenung. Dia menyadari bahwa cinta bukanlah hanya tentang memiliki seseorang, tetapi juga tentang melepaskan saat saatnya tiba. Meskipun cinta mereka kandas, Adit memilih untuk membiarkan Sinta bahagia dengan pilihannya.

Adit bangkit dari duduknya, menatap ke arah laut yang luas. Dia tahu bahwa badai dalam hatinya akan mereda suatu saat nanti. Dan di sana, di tepi pantai yang tenang, Adit mulai melangkah menuju masa depannya yang baru, dengan harapan cinta yang baru akan datang menghampirinya suatu hari nanti. Di sana, di tepi pantai yang tenang, Adit mulai membangun kembali dirinya dan menemukan arti cinta yang lebih dalam dari sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun