Mohon tunggu...
Anung D'Lizta
Anung D'Lizta Mohon Tunggu... -

Penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Untukmu Indonesia, Aku Berkarya

21 Januari 2016   11:43 Diperbarui: 21 Januari 2016   12:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bekerja, Belajar dan Berkarya; Yah! Itulah yang sering terdengar dari kata-kata Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Walau sebelumnya tidak terbesit pikiran melanjutkan sekolah, kuliah, kursus ataupun berseni dan bersosial di Negara tempatan. Karena pasti awalnya rata-rata Tenaga Kerja Indonesia khususnya rumah tangga, adalah untuk merubah garis ekonomi keluarga.

Berada di Negara tempatan dengan aktifitas yang ada di hari libur, membuka wawasan positif untuk TKW itu sendiri. Namun tidak dipungkiri banyak TKW yang terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat sehingga bisa menyebabkan hal-hal negative yang tidak baik. Ibarat kata, dunia ini hanyalah tempat persingahan sementara, maka carilah tempat persinggahan yang positif dan bisa menjadikan diri berguna untuk agama, keluarga dan bangsa. Betapa berat sebenarnya menjadi TKI.

Dan salah satu kegiatan positif yang diselenggaran grup facebook Pahlawan Devisa Singapura menjadi salah satu tempat untuk menunjukkan bakat-bakat yang dimiliki TKW di Singapura. Bakat dari; Menulis, Menyanyi, Modelling, Menari dan Masak. Mereka berkumpul dan bersilahturahmi dalam peluncuran buku TKI-Kembali Belajar dan Bilema Hati Bidadari. Dimana buku tersebut ditulis oleh Tenaga Kerha Wanita di Singapura. Terbukti, di sela-sela kegiatannya sebagai TKW namun mereka masih mampu untuk berkarya.

Seperti acara tahunan, Pahlawan Devisa Singapura, juga menggelar fesyen dengan mengangkat tema Untukmu Indonesia Aku Berkarya dan tema batik. Dimana, batik Indonesia sudahpun mendunia.

Acara ini dukung oleh rekan-rekan sesama TKW. Acara ini juga didukung oleh Linda Ma’aruf (Mrs. Singapore Malay International2015), juga dewan juri yang menilai fesyen: Saripah Atmari (Miss. Singapore Malay International 2015), dan Sayati Osgodby (2006 Ratu Bintang Harapan pakaian Internasional 2009 Top 5 finalis Mrs Singapore 2010, sekarang sebagai Event Co-ordinator & Juru Tata Rias)
Serta kekompakan sesama anggota kontributor yang bekerja sama sehingga acara berjalan dengan lancar.
Tahun-tahun sebelumnya sebagai pemenang Ratu Pahlawan Devisa Singapura ada; Tarkisah-Jawa Barat (2013), Rivalyna-Bekasi (2014), Aninda Kusumawati-Jawa Timur(2015), dan tahun ini dimenani oleh Anita Andien (2016) yang berasal dari Cilacap Jawa Tengah.

“Perasan saya saat terpilih menjadi RATU PAHLAWAN DEVISA saya terharu, bangga, senang dan bersyukur karena saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa menjadi winner dalam acara ini. Meskipun saya menjadi pemenang bukan berarti saya harus bangga dengan kesombongan. Tapi saya bangga karena setidaknya dengan ini saya bisa belajar dan lebih bersemangat lagi, memang ini adalah pengalaman saya yang pertama dan sangat berharga. Saya tahu mungkin di antara banyak peserta ada yang lebih pintar dari pada saya. Namun saya mengerti untuk menjadi winner itu bukan hanya kepintaran tapi keberanian kita menunjukan segala kebolehan kita kepada public. Dan motivasi saya untuk teman-teman seperjuangan saya. Tetaplah semangat dan perjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan. Hidup memang tidaklah mudah namun saya yakin dengan semangat kita untuk selalu berjuang dalam hidup insya Allah kita bisa dapatkan apa yang kita inginkan.

Mungkin bicara sangatlah mudah dari pada yang menjalani. Namun saya yakin kita semua bisa menjadi yang terbaik. Meskipun kita hanya seorang TKW tapi hati, pikiran dan tingkah laku kita yang baik semoga bisa menjunjung nama baik kita. Saya tahu bagaimana rasanya dihina dicela atau apa pun itu namun dadikan hinaan, ejekan, cemohan, kritikan pedas atau penilaian tentang hidup kita dari orang lain menjadi dinding penguat untuk kita tetap kuat dan bertahan menjalani pahit manisnya hidup. Tetap tunjukan bahwa kita lebih baik dari pada mereka. Semangat kawan karena kita tidaklah sendirian.”

Demikian penuturan dari Ratu Pahlawan Devisa 2016 Anita Andien.

Kategori lainnya seperti;
Ratu Persahabatan dan Favorit diraih: Luluk Cahyani (Malang-Jawa Timur)
Ratu Pindar dan Karisma diraih: Yuli Endang Astuti (Jawa Barat)
Ratu Busana Terbaik diraih: Anita Andien.

Pemilihan kategori untuk Ratu Popular diraih oleh Ucu Sri Rahayu (Jawa Barat) dengan dukungan melalui facebook.
Memang grup Pahlawan Devisa Singapura tidak menjanjikan hadiah besar, namun dari sinilah harapan dan mimpi serta cita-cita akan bisa tersalurkan sebagai wadah untuk belajar bersama. Sehingga bila mereka berkarya ke dunia luar yang lebih ramai persaiangan, setidaknya mereka memiliki mental yang kuat dan pemberani tampil di hadapan orang banyak.

Semoga, akan terus tercipta re-generasi dari Ratu Pahlawan Devisa Singapura yang akan tetap berkarya dan mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun