Pasca Artificial Intelligence (AI) resmi diakui dan diperkenalkan dalam sebuah konferensi pakar teknologi di Dartmouth, Amerika Serikat tahun 1956, Artificial Intelligence terus berkembang dan membawa revolusi berkesinambungan di ranah industri teknologi.
Beberapa dekade ini, kita bisa melihat selongsong harapan akan perkembangan sistem kecerdasan buatan (AI) turut membawa arus perubahan dalam pekerjaan Human Resource Department (HRD). Ragam tren terus bertransformasi dengan pola kerja HRD agar menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Hingga hari ini pun telah banyak perusahaan meleburkan fungsi kerja HRD yang biasa ditangani oleh manusia dan mulai ditangani oleh sistem kecerdasan buatan, contohnya dalam menyeleksi pelamar kerja atau calon karyawan yang berkompeten.
Johnson & Johnson, Unilever, Nvidia, dan Hotel Hilton adalah segelintir dari sekian banyak perusahaan yang telah menggunakan Artificial Intelligence untuk menyeleksi para pelamar kerja yang jumlahnya semakin banyak. Hal ini tentu akan mempermudah dan memangkas waktu kerja seorang HR sehingga bisa bisa fokus dalam mengembangkan sumber daya manusia yang ada.
Deloitte dalam laporannya berjudul "Global Human Capital Trends" pada tahun 2019 lalu mencoba mengidentifikasi 10 tren sumber daya manusia yang sedang happening di tahun tersebut. Untuk mendapatkan hasilnya, mereka mengumpulkan tanggapan hampir dari 10.000 pimpinan HRD perusahaan di 119 negara.
Menariknya, 1 dari 10 tren yang berhasil mereka rangkum terdapat 74% responden menyebutkan bahwa HRIS/HCM cloud software telah menjadi tren yang cukup digandrungi oleh pimpinan HRD perusahaan. Bahkan beberapa perusahaan menyampaikan telah menghabiskan jutaan dolar untuk membuat sistem HRIS mereka menjadi lebih menarik, lebih personal, dan lebih berbasis data sehingga pekerjaan departemen HR menjadi lebih mudah.
Tak bisa dipungkiri lagi, dewasa ini telah banyak perusahaan menggunakan sistem piranti lunak ini untuk membantu memudahkan pekerjaan HR dalam hal, proses permintaan karyawan baru. Semua itu kini ditangani serba digital menggunakan sistem HRIS Cloud.
Kemajuan teknologi pun turut membuat dunia HRD hijrah menuju modernitasnya. Dengan mudah bisa kita temukan ragam aplikasi HR yang telah tersedia dengan segala penyempurnaan. Contohnya Haermes yang merupakan software HRIS tipe Operational. Laman Weefer Indonesia menyebutkan bahwa Haermes secara langsung akan mempermudah departemen HR dalam mengelola informasi tentang karyawan, seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja dll.
Tak hanya itu, dengan menggunakan Haermes, maka akan mempermudah HRD dalam mengelola data presensi, cuti, dan pinjaman; menghitung gaji, klaim, PPh 21, dan iuran BPJS. Begitu juga akan mempermudah proses rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.
Untuk aplikasi HR ini tidak Haermes semata, ragam aplikasi sejenis lainnya juga turut diciptakan untuk mempermudah HRD dalam menjalankan pekerjaan mereka.