Mohon tunggu...
Delina Deswita Maharani
Delina Deswita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Berpegang pada prinsip 'Jadilah diri sendiri, karena hidup hanya satu kali'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Mengatasi Banjir Di Samarinda Berbasis Ilmu Lingkungan dan Manajemen

24 Desember 2024   12:44 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Samarinda dan banjir menjadi dua kata berbeda makna yang agaknya sulit sekali untuk dipisahkan. Perihal seperti curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang kurang memadai, serta kerusakan lingkungan disinyalir menjadi penyebab utama dari fenomena kurang menyenangkan ini. Perkara banjir ini disinyalir menyebabkan kerugian dari segi ekonomi. Bahkan, ancaman terganggunya kesehatan warga menjadi hal yang tak bisa diremehkan Karena hal tersebut, diperlukan strategi berbasis ilmu lingkungan dan manajemen untuk mengelola dan mengurangi dampak banjir secara efektif. 

Pendekatan Ilmu Lingkungan Restorasi ekosistem melalui reboisasi di wilayah hulu dapat mengembalikan fungsi alami daerah resapan air. Pengelolaan DAS secara terintegrasi dapat mengatur aktivitas di kawasan hulu, tengah, dan hilir agar tidak menyebabkan degradasi lingkungan. Teknologi ramah lingkungan, seperti biopori, sumur resapan, dan embung, juga berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas penyerapan air tanah.

Pendekatan Manajemen Dari sisi manajemen, perencanaan tata ruang yang berkelanjutan diperlukan untuk menjaga fungsi ekologis kawasan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan terkait pengelolaan lingkungan menjadi langkah penting untuk mendorong partisipasi aktif dalam mitigasi banjir. Manajemen risiko bencana juga dapat diterapkan untuk mengidentifikasi wilayah rawan banjir dan menyusun langkah mitigasi yang tepat.   

Solusi Untuk Mengatasi Banjir Di Samarinda

  • Revitalisasi Sistem Drainase, Memperbesar kapasitas saluran air dan memastikan kebersihannya dari sampah
  • Rehabilitasi Lahan Kritis, Melakukan reboisasi di kawasan hulu dan membangun zona hijau di area perkotaan.
  • Penggunaan Teknologi Penyerapan Air, Memanfaatkan teknologi seperti rain garden dan biopori di lingkungan permukiman untuk meningkatkan daya serap air.
  • Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum, Menegakkan aturan terkait alih fungsi lahan secara tegas untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.
  • Kolaborasi Multi-Pihak, Melibatkan pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat dalam merancang dan melaksanakan program pengendalian banjir yang berkelanjutan.

Dengan memahami penyebabnya, banjir di Samarinda dapat diatasi jika semua pihak bekerja sama dengan baik. Langkah-langkah seperti memperbaiki saluran air, menanam kembali hutan, menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan menerapkan aturan yang tegas harus dilakukan secara konsisten. Selain itu, masyarakat perlu lebih sadar menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan. Dengan strategi yang tepat dan komitmen bersama, risiko banjir di Samarinda dapat dikurangi secara signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun