Desa Karanganyar Kec. Tirto Kab.Pekalongan (29/ 01) Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat tumbuh kembang anak, terutama pada usia balita. Di Desa Karanganyar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, stunting menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Berdasarkan data yang dihimpun, angka stunting di desa ini masih cukup tinggi, yang berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya manusia di masa depan. Stunting di Desa Karanganyar terjadi akibat beberapa faktor, antara lain pola makan yang tidak seimbang, kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, sanitasi yang buruk, serta akses terhadap makanan bergizi yang terbatas. Kebanyakan ibu rumah tangga di desa ini tidak sepenuhnya paham akan pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk anak-anak mereka. Â Berdasarkan data dari Posyandu setempat, prevalensi stunting di desa ini tercatat sekitar 30% pada balita usia 2-5 tahun. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena berdampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan intelektual anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, Mahasiswa TIM KKN UNDIP 2024/2025 dengan program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Delia Wulan Safitri melaksanakan penyuluhan mengenai pentingnya pemberian makanan bergizi kepada anak-anak di Desa Karanganyar , salah satunya melalui menu Bento. Bento merupakan makanan yang dikemas dalam kotak makan dan terdiri dari berbagai komponen makanan sehat yang memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Konsep Bento ini dipilih karena dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya variasi dan komposisi makanan yang baik. Dalam sesi penyuluhan, ibu-ibu rumah tangga diajarkan bagaimana cara menyusun menu Bento yang sehat, yaitu dengan kombinasi karbohidrat, protein, lemak sehat, serta sayur dan buah. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya keberagaman makanan yang dikonsumsi anak agar mendapatkan asupan gizi yang optimal.
Selama pelaksanaan program kerja , Delia menjelaskan bagaimana cara menyusun menu Bento yang sehat kepada ibu-ibu rumah tangga, yaitu dengan kombinasi karbohidrat, protein, lemak sehat, serta sayur dan buah. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya keberagaman makanan yang dikonsumsi anak agar mendapatkan asupan gizi yang optimal. Selain itu juga penyuluhan berlanjut dengan menjelaskan  bagaimana cara mengolah menu Bento dengan memperlihatkan produk makanan bento kepada ibu-ibu rumah tangga. Delia menjelaskan bagaimana cara memasak menu sehat yang mudah dijangkau dengan bahan lokal, seperti nasi, tempe, telur,ayam,  sayur-sayuran, dan buah-buahan. Tujuannya adalah agar ibu-ibu dapat mempraktikkan menu Bento tersebut di rumah dengan bahan yang ada di sekitar mereka.
Dalam program kerja  ini, ibu-ibu sangat antusias mendengarkan setiap langkah. Delia dengan sabar memberikan penjelasan langkah demi langkah mengenai cara memotong sayuran, buah-buahan dan mengolah ayam atau chicken katsu , serta bagaimana cara menyusun makanan dalam kotak Bento dengan menarik dan sehat. Tujuannya agar makanan yang disajikan tak hanya sehat, tetapi juga menarik bagi anak-anak agar mereka tertarik untuk makan.
" Oh ini bisa mbak diterapkan untuk  bekal anak-anak sekolah, apalagi kan kalau di Desa Karanganyar ini belum terlaksana program makan siang gratis " Ujar Bu Zaenab  sebagai Kader Desa Karanganyar.
" Oh iya mbak di Desa Karanganyar ini  masalah stunting masih tinggi sampai sekarang, apalagi saya melihat anak-anak sekolah jajan tidak sehat seperti cilok, cilor dan lainnya itu , nah ini bisa ibu-ibu diterapkan menjadi bekal sehat untuk anak-anak biar juga ibu-ibu memperhatikan  kesehatan anak " Ujar Bu Hesti sebagai bidan Desa Karanganyar.
Sebagai bagian dari kegiatan penyuluhan, Delia  juga membagikan Bento yang sudah dipersiapkan kepada para ibu. Bento tersebut terdiri dari nasi, chicken katsu , sayuran brokoli, salad sayur dan buah segar, yang menjadi contoh nyata menu makanan bergizi seimbang. Pembagian Bento ini bertujuan agar ibu-ibu bisa melihat langsung contoh makanan yang disarankan, serta menginspirasi mereka untuk membuat Bento serupa di rumah.
Antusiasme ibu-ibu setelah melihat Bento yang dibagikan, yang tidak hanya sehat tapi juga menarik dan mudah dibuat. Mereka merasa lebih percaya diri untuk membuat Bento dengan bahan-bahan yang sederhana, namun bergizi dan berguna untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak mereka.
Kegiatan penyuluhan Bento yang dilakukan oleh Delia dan TIM KKN I UNDIP 2024/2025 Â di Desa Karanganyar berhasil menarik perhatian dan memberikan edukasi yang bermanfaat bagi ibu-ibu rumah tangga di desa tersebut. Melalui penyuluhan ini, masyarakat mendapatkan pengetahuan praktis tentang cara menyiapkan makanan bergizi dengan bahan yang mudah ditemukan, serta pentingnya keberagaman gizi dalam mencegah stunting. Antusiasme yang tinggi dari para ibu menunjukkan bahwa mereka siap untuk menerapkan ilmu yang didapat dan memberikan makanan sehat yang dapat mendukung tumbuh kembang anak-anak mereka.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Karanganyar dapat terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, serta mempraktikkan menu Bento dalam kehidupan sehari-hari untuk kesehatan keluarga mereka.