Anggodo Dan Riza Chalid
Masih ingat Anggodo Wijoyo?Mafia hukum yang hasil sadapan rekaman percakapan teleponnya diperdengarkan KPK di Mahkamah Konstitusi. Siapa sih yang tidak menghujat, marah dan benci Anggodo?Bahkan etnis Tionghoa yang tidak ada kaitan dengan tindakan Anggodo pun ikut dicerca
Lalu apa yang terjadi setelah itu?Anggodo memang dipenjara, tapi mantan pengacaranya melenggang jadi Kepala Daerah. Mafia hukum juga masih berkeliaran sampai sekarang. Satgas pemberantasan mafia hukum ya begitu-begitu saja. Malah sekarang Mentri Hukum nya memutar-mutar hukum demi kepentingan politik dan kita juga punya Jaksa Agung dari partai politik.
Kira-kira begitulah yang akan terjadi kalau kita merespon dam menyikapi transkrip antara Ketua DPR, Mafia Migas dan Dirut Freeport seperti sekarang. Ikut sentimen peorangan dan kelompok, mengagungkan yang satu dan menistakan yang lain. Apalagi sampai ikut arus informasi yang dihembuskan beberapa kelompok kepentingan politik. Tidak mau melihatnya dalam skala yang lebih besar tentang Indonesia.
Karena sentimen yang muncul hanya perorangan dan kelompok, paling banter setelah ini Setya Novanto digeser dari Ketua DPR dan Reza Chalid tidak berkutik lagi sebagai mafia Migas. Tetapi setelah itu ada Setya Novanto baru yang lebih rapih dan canggih dalam beraksi, mafianya diganti bukan lagi Riza Chalid atau Riza Chalid istirahat sebentar jadi mafianya. Lalu Freeport nya lenggang kangkung seperti yang sudah-sudah
Nb ; Dari dinding facebook ketika masih ramainya isu Riza Chalid dan Setya Novanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H