Bila tradisi keilmuan sebuah negeri dilihat dari sedalam apa perhatian masyarakat sebuah negeri terhadap Ilmu pengetahuan, maka bisa dikatakan bahwa tradisi keilmuan di Saudi Arabi sudah mengakar dalam.
Muhammad bin Abdul Wahab yang kerap disebut sebagai ideolog Saudi Arabia hidup sepanjang tahun 1703-1792, adalah seorang yang haus ilmu pengetahuan.
Lahir di Uyaynah, desa berjarak sekitar 50 mil dari Riyadh Ibu Kota Saudi Arabia sekarang, Abdul Wahab melakukan perjalanan panjang sekitar 800 Kilometer ke Madinah untuk menyelesaikan pendidikannya di Kota Nabi Muhammad saw.
Setelah itu, Abdul Wahab melanjutkan perjalanan ke Bashrah. Kota terbesar kedua di Irak berjarak sekitar 1.400 KM dari Madinah. Juga untuk belajar.
Hal yang sama juga bisa dilihat dari kota Makkah dan Madinah. Pusat Arab Saudi selain Riyadh. Sebelum Kerajaan Arab Saudi modern berdiri, Makah dan Madinah bukan hanya pusat ritual umat Islam, tapi juga pusat keilmuan. Banyak orang berbondong-bondong ke kota ini untuk menggali ilmu pengetahuan.
Dari Indonesia, dikenal nama Syekh Ahmad Khatib Al-Mingkabawi. Paman pahlawan nasional Haji Agus Salim ini, bukan hanya menghabiskan waktu untuk belajar dan menjadi Imam Masjidil Haram, tetapi juga menjadi guru bagi ulama-ulama nusantara.
Murid-murid Syekh Ahmad Khatib, tersebar di Indonesia. Mereka bukan hanya aktif di dunia pendidikan, tetapi juga menginisiasi perlawanan terhadap kolonialisasi Belanda. Â Â
Selain itu juga tercatat nama-nama seperti Imam Nawawi Al-Bantani dan Syekh Junaid Al-Batawi. Keduanya belajar di Makkah dan menjadi Imam Masjidil Haram. Sama-sama mempunyai banyak murid berpengaruh di Indonesia.