Karena tempatnya cocok untuk menanam kopi, membuat perkebunan teh dan tempat pensiun, banyak orang Belanda yang tinggal di kampung-kampung. Selain untuk mengontrol kebun teh dan kopi, juga menghabiskan waktu tua. Mereka disana bersama anak cucu dan juga menikah  serta berketurunan dengan orang setempat.
Fenomena ini tidak hanya membuat ada orang Belanda beserta keturunannya yang beragama Kristen di kampung-kampung, tapi juga adanya orang-orang berwajah Indo dari kampung-kampung hasil perkawinan orang Belanda dengan penduduk lokal. Setidaknya itu bisa dilihat sampai tahun 80-90an
Jadi kalau dulu orang menyebut perempuan Sukabumi itu cantik-cantik, itu bukan karena adanya perempuan seperti Deasy Ratnasari, tapi karena ada perempuan-perempuan berwajah indo di kampung-kampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H