Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Qatar 2022: Piala Dunia (Tanpa) Hingar Bingar

20 November 2022   16:46 Diperbarui: 20 November 2022   20:46 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah akan berlanjut ke pengadilan internasional atau cukup dengan membayar biaya kompensasi. Tapi yang jelas Presiden FIFA sudah menyatakan tidak bermasalah dengan kebijakan ini serta mendukungnya dan kekecewaan Budweiser pasti berlapis-lapis diatas kekecewaan penulis yang beberapa hari lalu diberitahu bila CV nya tidak bisa diproses lagi. Sehingga lamunan menjadi konsultan data World Cup pun kandas.

Selain itu, Qatar juga memiliki banyak informasi positif yang tidak ada di Piala Dunia sebelumnya dan sangat berpotensi menjadi viral.

Seperti inovasi Qatar membuat stadion bernama Stadion 974. Keunikan stadion ini bukan pada angka 974 yang merupakan Kode Internasional Qatar, tapi stadion sekali pakai yang dibuat dari tumpukan kontainer. Karena letaknya juga berdekatan dengan pelabuhan. Konstruksi bangunan nya pun diatur sedemikian rupa sehingga terasa sejuk, meski tanpa harus memasang pendingin AC.

Pada Qatar 2022 ini juga ada stadion yang dilengkapi dengan kamar. Sehingga penonton bukan hanya bisa membeli seat untuk menonton pertandingan, tapi menyewa kamar dengan balkon mengarah ke lapangan sepak bola. 

Satu lantai khusus stadion digunakan khusus untuk fasilitas ini. Jadi bagi yang menyewa kamar ini, bila timnya dirasa bermain buruk, maka dia bisa langsung tidur saja.

Lalu kenapa Qatar 2022 jadi terasa tidak hingar bingarnya?

Pasti faktornya tidak tunggal. Ada banyak hal yang membuat masyarakat tidak merasakan demam Piala Dunia seperti sebelumnya.

Penulis sendiri mencatat setidaknya ada dua hal yang menyebabkan kemeriahan Piala Dunia kali ini berkurang.

Pertama, waktu pelaksanaan. Berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya yang dilaksanakan setelah musim kompetisi usai, sekitar Juni-Juli, Piala Dunia kali ini dilaksanakan di akhir tahun, November-Desember, ketika kompetisi sepak bola sedang berjalan hampir setengah putaran.

FIFA dan Panitia sendiri sengaja memindahkan jadwal karena mempertimbangkan musim. Pertengahan tahun adalah musim panas dengan suhu yang sangat tinggi khas wilayah Timur Tengah dan akan sangat tidak mungkin bermain bola di tengah musim panas seperti itu. Sedangkan November-Desember sudah memasuki musim dingin yang cukup kondusif untuk sebuah pertandingan sepak bola.

Karena digelar di tengah musim kompetisi lah perhatian masyarakat pun jadi terpecah. Perbincangan sepak bola mendekati bulan November atau di bulan November, masih seputar pertandingan Liga-Liga di negara Eropa dan Liga Champions. Jangankan membahas Piala Dunia, Liga Eropa yang jelas digelar bersamaan Liga-Liga di negara Eropa, perhatian orang lebih tersedot dengan Liga Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun