Mini seri ini mengurai intrik di dalam Istana kerajaan dengan dengan pusatnya ; Raja Tsar Nicholas II, Istrinya Alexandra Feodorovna (Tsarina), Alexei anak laki-lakinya yang masih kecil dan Grigori Rasputin. Seorang agamawan dari gereja ortodoks Rusia, Khlyst. Sebuah sekte yang mencampur adukan antara agama dan seks.
Meski Russia di masa Tsar Nicholas II penuh dengan kerusuhan dan tragedi, "The Last Cszar" sendiri tidaklah menggambarkan Nicholas II sebagai raja bengis atau kejam. Tsar Nicholas II justru tampil sebagai seorang suami yang mencintai istrinya, ayah yang peduli terhadap anaknya dan Raja yang juga risau memikirkan kondisi rakyatnya.Â
Bukan Raja yang sedang menikmati kekuasaannya. Bahkan bila dibandingkan dengan Lenin, meski hanya sekilas, Lenin dalam "The Last Cszar" justru tampil sebagai orang yang kejam dan tidak berperik kemanusian sehingga membantai keluarga Tsar.
Masalahnya Nicholas II tidak mempunyai kecakapan memimpin. Nicholas bukan pemimpin politik yang bisa mengendalikan situasi Istana. Sebagai Raja, Nicholas justru lebih banyak dikendalikan pamannya. Ketika pamannya meninggal Nicholas justru berada dalam kendali Istri dan pendeta Grigori Rasputin. Bukan bebas memimpin.Â
Situasi bertambah pelik manakala Nicholas II pun tidak tahu apa yang terjadi diluar Istana. Pejabat negara yang ditunjuk bukan hanya tidak kompeten, tapi juga pembohong. Banyak memberikan kabar bohong tentang kondisi diluar Istana.
Sementara Tsarina sendiri, mempunyai masalah eksistensial sebagai seorang Istri raja. Setelah sekian lama menikah dan mempunyai lima orang anak, Tsarina tidak bisa memberikan anak laki-laki bagi Tsar. Sementara dalam sistem Monarki Russia, anak laki-laki itu sangat penting. Kepada anak laki-laki lah kekuasaan akan diturunkan. Bila mereka tidak mempunyai anak laki-laki, maka mereka tidak lagi mempunyai kekuasaan
Secercah harapan muncul ketika akhirnya Tsarina bisa melahirkan Alexei. Anak ke-6 berkelamin laki-laki calon penerus Tsar. Hanya saja kekhawatiran muncul manakala Alexei ternyata memiliki penyakit hemofilia. Sebuah kelainan genetik yang menyebabkan darah sukar membeku dan belum ada obatnya. Karenanya pewaris Tsar ini rentan kehabisan darah dan meninggal hanya karena sedikit memar saja.
Dalam kekalutan inilah Rasputin muncul. Selain berperan sebagai agamawan di lingkungan Istana St Petersburg, Rasputin juga menempatkan diri sebagai tabib bagi Alexei. Melalui gerakan-gerakan mistisnya, Rasputin seolah bisa menyembuhkan Alexei ketika si anak mengalami pendarahan.Â
Padahal menurut sejarawan, apa yang dilakukan Rasputin sebetulnya hanya sugesti saja. Rasputin yang maniak seks dan tahu cara mendekati perempuan, hanya menenangkan Tsarina ketika Alexi sakit. Karena ketika Tsarina tenang, maka Alexei pun akan lebih tenang menghadapi sakitnya dan sembuh.
Peran vital Rasputin sebagai tabib Alexei inilah yang berkembang lebih jauh. Melalui Tsarina, Rasputin banyak memberikan masukan salah bagi Nicholas II. Mulai dari keputusan untuk berperang, sampai dengan keputusan untuk tidak mengindahkan protes masyarakat.Â
Keputusan politik Nicholas tidak lagi berdasar analisis pejabat politik dan militer, tapi berdasar pendapat Rasputin. Agamawan cabul yang selain berselingkuh dengan perempuan-perempuan di Istana, tapi juga berselingkuh dengan Tsarina.