Mungkin di antara perspektif yang mempengaruhi Ilmu Komunikasi dan menjadi salah satu mainstream sampai sekarang adalah perspektif Marxian. Beberapa kalangan sering mengkontraskan perspektif Marxis ini dengan perspektif Pragmatis. Bila perspektif pertama berasal dari pemikir Ilmu Sosial dari Eropa, maka perspektif kedua berasal dari Amerika.
Terbaca dari namanya, alas dari perspektif Marxian adalah pemikiran Karl Marx yang dikenal mempunyai pandangan sangat kritis dalam melihat kepentingan ekonomi dan politik (kekuasaan) dari setiap fenomena sosial.Â
Sementara perspektif Pragmatis tidak melihat kepentingan ekonomi dan politik sebagai sesuatu yang mesti diperhatikan, tapi lebih menekankan efektivitas dan efisiensi sebuah praktik komunikasi.
Mungkin jejak dari munculnya pemikiran ini, bisa dilihat dari dinamika yang dihadapi masyarakat Eropa dan Amerika ketika pemikiran ini lahir dan berkembang.
Eropa dikenal sebagai Benua yang mempunyai jejak feodalism atau kekuasaan berbasis monarkhi, kerajaan, yang sangat kuat. Ditambah dengan munculnya praktik kekuasaan ala Hitler di Jerman dan Benito Musolini di Italia di awal abad 19, maka lengkaplah pengalaman masyarakat Eropa menghadapi hegemoni kekuasaan negara.Â
Selain itu, hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Eropa adalah Revolusi Industri di Inggris di sepanjang 1750-1850. Penemuan mesin uap telah mendorong massifikasi industri dan dianggap sebagai titik awal lahir dan berkembangnya kapitalisme modern seperti yang kita rasakan sekarang.
Dalam situasi demikianlah kemudian Karl Marx memberikan analisa ekonomi politiknya dalam melihat fenomena yang ada. Bagi para pengkaji Ilmu Komunikasi, perspektif Marx ini mengingatkan mereka tentang adanya kepentingan kekuasaan, ekonomi dan politik, dari setiap praktik komunikasi yang terjadi.
Sementara itu dinamika yang berbeda dihadapi oleh masyarakat Amerika. Bila banyak orang menganggap bahwa Amerika sekarang adalah pusat peradaban dunia baru dan kiblat mutaakhir negara-negara di dunia, maka sesungguhnya dahulu sedikit yang memprediksikan bahwa Amerika akan menjadi seperti itu.Â
Banyak kalangan mempunyai pandangan minor bahwa budaya Cowboy ala Amerika akan menjadi budaya unggulan. Namun pasca Perang Dunia kenyataannya ternyata tidak seperti itu. Ide Amerika tentang Demokrasi dalam bidang politik dan kapitalisme dalam bidang ekonomi, menjadi cara baru mengelola politik dan ekonomi di banyak negara. Melalui kedua ide inilah kemudian Amerika membangun dirinya sebagai negara yang besar dan menjadi rujukan dunia.
Sepertinya dalam konteks seperti inilah kemudian Ilmu Komunikasi lahir dan berkembang dari Amerika. Bila teori-teori Psikologi made in america dianggap lahir untuk menopang berkembangnya kapitalisme yang sedang tumbuh di Amerika, maka begitu juga Komunikasi.Â