Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Get Out" Film Horor Anti Mainstream

30 April 2018   12:40 Diperbarui: 30 April 2018   13:12 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.theatlantic.com

Meski Abraham Lincoln sudah mengeluarkan dekrit penghapusan perbudakan orang kulit putih terhadap orang kulit hitam melalui Proclamation of Emancipationpada tahun 1863 dan Amerika sudah mempunyai orang kulit hitam pertama menjadi Presiden, Barrack Obama, pada tahun pada tahun 2009, tetapi sepertinya rasial masih menjadi permasalahan utama negara ini. Walau permasalahan persatuan ras sudah cukup lama di kampanyekan, segregasi antara kulit hitam dan kulit putih sepertinya belum betul-betul selesai.

Mungkin atas kondisi ini juga Jordan Peele, sutradara Get Out, menjadikan masalah perbedaan kulit hitam dan kulit putih sebagai pesan penting dari film yang dia buat ini. Atau bisa juga karena Joordan Peele adalah orang kulit hitam yang selalu membawa isu rasisme dengan gaya cerdas dan jenaka.

Awalnya adalah Chris (Daniel Kaluuya), seorang pemuda kulit hitam yang diajak pacaranya Rose (Allison Williams) seorang perempuan berkulit putih, untuk menemui keluarga Rose. Meski awalnya sempat ragu karena dia pemuda berkulit hitam sementara keluarga Rose adalah orang kulit putih, Chris pada akhirnya mengikuti ajakan Rose untuk berakhir pekan di rumah orang tua Rose.

Ketika sampai di rumah Rose inilah Chris, dan juga penonton, dihadapkan dengan situasi ganjil yang membuat orang bertanya-tanya. Mulai dari tukang kebun yang berkulit hitam, pembantu rumah tangga berkulit hitam dimana mereka menunjukan gesture dan ekspresi yang ganjil. Tatapan mata kedua orang itu seperti kosong dan ekspresinya sangat dingin. Terlebih ketika hari berikutnya ada kumpulan keluarga yang menurut Rose adalah keluarga besar kakeknya. Semua tamu berkulit putih hanya ada satu orang berkulit hitam. Itupun dengan body language dan tatapan mata yang ganjil.

Seperti yang disebut dalam judul diatas, Get Out memang seperti film horor yang diluar kebiasaan. Bila kita tidak membaca lebih dahulu informasi awal tentang film ini, kita mungkin tidak akan menyangka dan sadar bahwa kita sedang menonton film bergenre horor. Ketika menonton film ini, penonton tidak dibombardir dengan adegan-adegan jumpscare atau eksploitasi sadisme yang membuat orang merinding. Semua berjalan seperti layaknya film drama.

Namun dengan intensitas yang sangat pelan, kita akan merasakan ada aspek misteri dan ketakutan yang terus disebar dalam film ini. Sampai akhirnya pada seperempat akhir film ini, kita baru sadar bahwa ini adalah horor. Puncaknya mungkin ketika di adegan akhir ketika seisi rumah terbunuh. Meski di tengah film ditayangkan adanya beberapa sosok polisi yang menjadi bagian dari film ini.

Konon sudah menjadi fenomena umum bila film bergenre horor adalah film yang sulit meraih sukses pasar dan sukses di mata kritikus film. Karena para pembuat film horor sering dituntut untuk membuat film yang seram, menegangkan dan menarik penonton dengan meninggalkan aspek-aspek lain dalam film. Tetapi hukum ini ternyata tidak berlaku bagi film Get Out.

Dalam situs film Rotten Tomatoes, situs review film yang dikenal sering memberi rating tanpa belas kasihan, Get Out adalah film yang mendapat apresiasi sangat bagus. Mendapat rekor nilai 100% yang sangat jarang diterima film-film yang terkenal. Kritikus film pun banyak memberi apresiasi sehingga dia menjadi salah satu nominasi Oscar 2018 meski pada akhirnya dikalahkan Shape of Water.

Namun di pasaran, Get Out termasuk film box office. Menurut catatan beberapa sumber, Get Out adalah film pertama sutradara berkulit hitam yang pendapatannya lebih dari Rp 2 Triliun dari penayangan di Amerika Serikat. Padahal modal film ini termasuk minim, hanya sekitar Rp 60 Miliar saja. Get Out adalah film pertama yang disutradarai orang kulit hitam yang berhasil menembus angka Rp 1 Triliun. Karenanya untuk merayakan keberhasilan film ini, Peele sempat memutar ulang gratis Get Out pada President's day.

Lalu bagaimanakah film Get Out ini pada akhirnya?Sarannya hanya satu; ditonton saja. Karena sulit menggambarkan bagaimana rasa takut kita dibangkitkan intensitasnya secara perlahan selain dengan menonton langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun