Mohon tunggu...
Deliani Zai
Deliani Zai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be the best version of myself

Orang lain gak akan pernah tau bagaimana kamu berproses dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sistem Pengendalian Internal Manajemen : PT Otsuka Indonesia

26 Mei 2024   20:34 Diperbarui: 2 Juni 2024   19:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem pengendalian internal manajemen merupakan landasan penting bagi keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya. Dengan adanya prosedur, kebijakan, dan praktik yang terstruktur, perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan  operasionalnya berjalan sesuai rencana dan standar yang ditetapkan. Namun, implementasi sistem ini bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah investasi strategis yang dapat membawa dampak positif yang signifikan.

Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan sistem pengendalian internal manajemen (SPI) menjadi sangat penting bagi  setiap perusahaan. SPI tidak hanya berperan dalam mengawasi dan mengendalikan aktivitas internal perusahaan, tetapi juga menjadi kunci untuk memastikan keamanan data, integritas proses bisnis, dan efisiensi operasional yang optimal.

Salah satu contoh perusahaan yang telah berhasil menerapkan SPI adalah PT Otsuka Indonesia. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sepdifa Dea Rifayana, menunjukkan bahwa PT Otsuka Indonesia telah menerapkan SPI yang sesuai dengan komponen pengendalian internal COSO. COSO (Committee of Sponsoring Organizations) adalah suatu organisasi yang mengembangkan standar pengendalian internal yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional.

Dalam penelitian ini, PT Otsuka Indonesia ditemukan memiliki standard operating procedures (SOP) yang mengatur tentang prosedur persediaan barang. Prosedur ini meliputi pengadaan bahan baku, pembelian bahan baku, penerimaan dan penggudangan bahan baku, penggudangan barang jadi, serta pengeluaran barang jadi. Seluruh prosedur ini telah dijalankan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan adalah pemisahan kedudukan dan pemisahan tugas pada departemen supply chain/PPIC yang belum jelas. Evaluasi berkala pada departemen supply chain/PPIC tidak dilakukan langsung oleh tim audit internal perusahaan, melainkan oleh manager departemen. Hal ini dapat mengakibatkan kelemahan dalam pengawasan dan pengendalian internal.

https://www.otsuka.co.id/id/post/Visit%20Of%20OPF%20Team%20-%20Tokyo%20Branch%20To%20PT%20Otsuka%20Indonesia
https://www.otsuka.co.id/id/post/Visit%20Of%20OPF%20Team%20-%20Tokyo%20Branch%20To%20PT%20Otsuka%20Indonesia

Pengendalian Internal dan COSO

COSO memiliki lima komponen pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Lingkungan pengendalian mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku karyawan, seperti budaya organisasi dan sistem penghargaan. Penilaian risiko melibatkan identifikasi dan evaluasi risiko yang dihadapi perusahaan. Aktivitas pengendalian meliputi prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan aktivitas internal. Informasi dan komunikasi mencakup proses-proses yang digunakan untuk membagikan informasi yang relevan. Pemantauan melibatkan pengawasan dan evaluasi kinerja perusahaan secara terus-menerus.

Implementasi SPI di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, SPI telah menjadi lebih penting di Indonesia. Banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan SPI untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional. Namun, masih banyak perusahaan yang belum menerapkan SPI secara efektif. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa beberapa perusahaan di Indonesia masih mengalami kelemahan dalam pengendalian internal. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Murinanda Amalya Parinduri menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal terhadap sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Pelabuhan Indonesia Cabang Belawan masih belum maksimal diterapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun