Mohon tunggu...
Deliana Setia
Deliana Setia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm just an ordinary person, living this beautiful life that God gave me www.kitadankota.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Lai, Durian dengan Aroma Lebih Ramah

6 Maret 2014   12:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Durian merupakan buah tropis yang banyak disuka sekaligus banyak dibenci. Bagi penggemar dan penyuka durian, buah yang satu ini raja segala buah. Buahnya mengeluarkaan wangi harum semerbak dan rasanya sangat lezat. Musim buah durian merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Penggila durian rela melupakan sejenak semua angka laboratorium tentang kadar gula, lemak, dan kalori yang akan membumbung tinggi. Melupakan sejenak tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes. Semua demi kelezatan dan kenikmatan sang raja buah tropis. Bagi sebagian lainnya, durian sangat dibenci. Cobalah tengok di negara tetangga, durian seolah buah terlarang. Larangan durian terpampang di mana-mana. Bagi yang tidak menyukainya, durian mengeluarkan aroma yang menyengat, bau yang menusuk hidung. Dari jarak jauh pun sudah membuat perut mual, bahkan muntah. Namun tidak usah khawatir, ada kabar yang cukup menggembirakan bagi yang tidak menyukai durian karena baunya yang sangat menyengat. Indonesia memiliki keragaman buah tropis yang cukup melimpah. Ada buah yang masih merupakan kerabat durian dengan aroma yang lebih lembut dan bau yang jauh lebih ramah dibandingkan dengan saudaranya, durian.  Namanya buah Lai atau Lay. Buah ini merupakan buah kerabat durian yang banyak ditemui di Kalimantan, terutama Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Lai, durian dengan aroma lebih ramah"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Lai, buah tropis dengan warna menyolok"]

[/caption] Lai memiliki kelebihan yaitu memiliki aroma yang lembut dan wangi yang lebih ramah dibandingkan durian. Bahkan terkadang tercium wangi seperti bunga mawar. Jika dilihat sepintas, buahnya hampir sama dengan durian. Memiliki bentuk dan rupa yang hampir sama dengan kulit yang juga berduri. Besarnya cenderung lebih kecil dari durian. Beratnya berkisar antara 1-2 kg. Lai memiliki tangkai yang pendek. Kulit buahnya berwarna hijau saat mentah dan kuning hingga coklat bila telah matang. Yang membedakan, duri kulitnya tidak setajam durian. Jika buahnya dibelah, terlihat warna buahnya yang berbeda dari durian umumnya. Lai memiliki warna daging buah yang lebih menyolok dibandingkan dengan durian. Warna daging buahnya bervariasi dari kuning, kuning tua, oranye hingga merah. Warnanya yang menyolok sangat membangkitkan selera, menggugah hati untuk mencicipi. Rasanya? Rasanya memang tidak semanis dan selegit durian. Masih di bawah rasa durian. Paling tidak itulah rasa dari lai yang sempat tercicipi. Ini pula salah satu kekurangan dari lai. Rasanya kurang konsisten. Dari tiga buah yang sempat dibuka dan dicicipi, hanya ada satu yang memiliki rasa yang “lumayan”. Memiliki rasa yang mendekati durian. Dua yang lainnya memiliki rasa yang cenderung hambar, kurang manis. Namun, bagi yang tidak terlalu suka manis, buah ini layak dicoba. Lumayan lah, sebagai alternatif bagi yang ingin mencicipi durian namun tidak tahan dengan aroma menyengatnya. Berniat mencoba? Jika kebetulan mampir di Kalimantan Timur atau Kalimantan Selatan, tidak ada salahnya untuk mencoba. Sekaligus turut memajukan buah lokal Indonesia. Salam. (Del)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun