Mungkin sempat terlintas di benak, “Mengapa orang dari luar Jakarta berbondong-bondong pergi ke Jakarta? Mengapa mereka rela mengerahkan segala daya dan upaya guna mengecap kehidupan dan pekerjaan di Jakarta? Mengapa Jakarta masih menjadi magnet bagi daerah lain?“ Ternyata jawabannya sederhana. Karena hidup di Jakarta itu sangat gampang. Tidak percaya? Coba simak terus artikel ini. Kata siapa hidup di Jakarta itu susah? Hidup di Jakarta sangat gampang. Camkan. Yang dibutuhkan hanya sedikit lebih kreatif. Tidak usah khawatir, budaya kreatif merupakan spesialisasinya orang Jakarta. Orang yang tinggal di Jakarta, karena kondisi dan situasi, dapat berubah menjadi lebih kreatif. Hanya sayang, terkadang kreativitasnya disalahgunakan. Sedikit kebablasan. Setidaknya, terdapat beberapa pekerjaan yang menjadi bukti bahwa hidup di Jakarta itu gampang. Tidak perlu modal besar, bahkan tidak perlu pakai korupsi segala. Modalnya sangat murah meriah. Yang diperlukan sekali lagi, hanya kreativitas dan keberanian. Bahkan sedikit kenekatan. 1. Modal Jari Kota mana lagi coba yang dapat mengakomodasi jenis pekerjaan seperti ini? Modalnya sangat simpel. Hanya bermodalkan jari. Itulah istimewanya Jakarta. Hanya dengan bermodalkan jari, uang pun didapat. Pelakunya cukup berdiri di lokasi-lokasi tertentu di pinggir jalan lalu acungkan jari telunjuk ke arah mobil yang lewat. Jika beruntung, tanpa perlu korupsi pun, dapat turut menikmati empuknya beragam mobil mewah, bahkan mendapatkan uang. Jika ingin mendapatkan uang lebih, bawalah serta anak. Bisa anak sendiri, anak tetangga, atau anak pinjaman juga boleh. Tapi ingat, kali ini jari yang diacungkan jangan hanya telunjuk, tapi telunjuk dan jari tengah. Hasilnya, pasti akan lebih lumayan dibandingkan dengan hanya bermodalkan jari telunjuk saja. Satu hal yang perlu diingat. Jangan cuma acungkan jari tengah, apalagi jika jari tengahnya menghadap ke atas. Nanti ada orang yang ngamuk atau marah. Artinya akan sangat berbeda. [caption id="" align="aligncenter" width="427" caption="Joki 3 in 1.Sumber Foto: http://satuharapan.com/uploads/pics/news_589_1365392077.jpg"][/caption] Joki 3 in 1, sebuah jenis pekerjaan hasil kreativitas warga Jakarta. Produk kreativitas kebablasan untuk mengakali celah yang dihasilkan dari sebuah kebijakan. Kebijakan yang semula diperuntukkan untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama Jakarta, ternyata justru menjadi ladang pekerjaan bagi sebagian orang. Efektifkah hasil kebijakan tersebut? Sepertinya tidak. Tapi, setidaknya memberikan alternatif pekerjaan. Walau terdengar seperti sebuah ironi. 2. Modal Botol Mineral Isi Pasir Ternyata botol bekas air mineral, di tangan orang yang kreatif dapat menjadi modal untuk menghasilkan uang. Tinggal isi dengan pasir, goyangkan ikut irama, lalu bernyanyilah. Lokasi praktiknya bisa di seputar lampu merah, di atas bis kota, bahkan di warung-warung makan kaki lima. Yang diperlukan hanya keberanian, dipoles sedikit kenekatan, plus simpan rapi rasa malu. Rasa malu hanya akan menghambat rejeki. Lagunya terserah, bebas merdeka. Tapi, sekedar saran, sebaiknya kerahkan segala kemampuan bernyanyi yang dimiliki. Kalau perlu, ikut les vocal dulu. Lha..kalau begini, modalnya besar dong? Masalahnya, terkadang sebal juga kalau melihat pengamen modal botol mineral nyanyi seperti orang yang gak niat. Kita pun jadi gak niat ngasih imbalan. Rugi. 3. Modal Menor Sering kita temui segerombolan pria yang berdandan ala wanita di perempatan-perempatan jalan tertentu, seperti di kawasan Cempaka Mas. Syaratnya, harus berdandan menor, baju seksi, dan menarik perhatian. Lebih mantap lagi jika ditambah dengan lenggok gemulai, sedikit melambai, dan suara yang distel pada frekwensi perempuan. Menjadi pol jika dilengkapi dengan modal kecrek untuk mengiringi nyanyian atau hanya sekedar menyapa para pengendara mobil maupun motor. Tidak lupa sambil menyapa kenes, “Bagi duitnya dong Om….”. Dijamin, Om-om tersebut akan segera menyodorkan uang. Bukan apa-apa, mereka punya alasan mengapa mau berbaik hati. Ternyata alasannya, “Risih juga dicolek-colek. Emang saya apaan?”. [caption id="" align="aligncenter" width="413" caption="Modal Menor.Sumber Foto:https://assets.kompas.com/data/photo/2011/03/11/1758065620X310.jpg"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H