Mohon tunggu...
Deliana Setia
Deliana Setia Mohon Tunggu...

I'm just an ordinary person, living this beautiful life that God gave me www.kitadankota.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sentra Mutiara Khas Lombok Sekarbela: Mulai Meredup?

19 Oktober 2013   16:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:19 5820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Sentra Kerajinan Emas dan Mutiara Sekarbela di Mataram, NTB"][/caption] Lombok dan Mutiara bagaikan dua kata yang tidak terpisahkan. Identitas yang sudah melekat erat dengan Pulau Lombok. Ke Lombok belum sah bila belum membawa oleh-oleh mutiara. Lombok tidak hanya kaya dengan keindahan alam, pantai, dan kerajinan tangan khas lainnya. Lombok juga terkenal dengan mutiaranya. Terdapat beragam tempat penjualan perhiasan mutiara di Pulau Lombok, mulai dari yang kelas galery hingga yang kelas kaki lima. Bahkan di depan hotel-hotel baik di pusat Kota Mataram maupun di hotel/resort sepanjang Pantai Senggigi pun banyak yang menjual bermacam perhiasan mutiara. Harga tentu bervariasi mulai dari  mutiara “tiruan”, bukan mutiara asli, yang harganya super duper murah, sampai mutiara yang dihargai jutaan hingga puluhan juta rupiah. Semuanya tergantung kualitasnya, juga tergantung lokasi penjualannya. Terkadang konsumen tidak mengetahui cara membedakan mutiara yang asli dengan grade unggulan, mutiara air laut, mutiara air tawar, maupun mutiara yang aspal. Bagi orang yang awam dalam dunia per-mutiara-an, sekilas mutiara-mutiara tersebut tampak sama dan serupa. Namun, jika dilihat dan ditilik secara lebih teliti, terlihat perbedaannya. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Deretan toko emas dan mutiara di sepanjang Jalan Sultan Kaharudin, Sekarbela, Mataram"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Suasana depan deretan toko emas dan mutiara yang tampak lengang di Sekarbela, Mataram"]
Gambar
Gambar
[/caption] Terdapat banyak sentra penjualan mutiara yang tersebar di Pulau Lombok. Salah satunya adalah Pusat Sentra Kerajinan Emas dan Mutiara Sekarbela. Sekarbela merupakan sebuah desa yang berjarak sekitar 4 km dari pusat Kota Mataram. Terdapat di Kelurahan Karang Pule, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan sejarahnya, dulu Sekarbela merupakan areal persawahan yang kemudian berubah fungsi menjadi pusat kerajinan emas dan mutiara dengan harga yang sangat bersaing. Sekarbela telah lama ada sebagai pusat pengrajin dan pusat penjualan emas berhiaskan mutiara. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Sentra kerajinan emas dan mutiara Sekarbela, Mataram. Tampak tidak terlalu ramai"]
Gambar
Gambar
[/caption] Berdasarkan informasi yang didapat, Sentra kerajinan mutiara Sekarbela sudah lama ada. Sudah terkenal sejak dulu. Awalnya para pedagang yang ada di Sekarbela adalah pedagang yang berasal dari Arab. Banyak orang Arab yang awalnya datang untuk berdagang, namun akhirnya menetap di Sekarbela, menikah dengan penduduk setempat. Kunjungan ke Mataram bukan yang pertama kali, sudah berkali-kali. Namun, ada satu hal yang membuat penasaran dan menyisakan tanya. Mengapa setiap mengatakan ingin ke Sekarbela pada sopir yang mengantar, selalu dijawab, “Sebaiknya, jangan ke Sekarbela Bu. Lebih baik ke tempat lainnya, nanti saya tunjukkan. Tempat penjualan mutiara yang nanti saya tunjukkan sudah dijamin keasliannya, ada sertifikatnya”. Ujungnya, kami diantar ke tempat penjualan mutiara lainnya, yaitu ke sebuah show room penjualan mutiara, atau lebih tepatnya ke Galery. Bisa ditebak, harganya pun selangit, tidak sesuai dengan kocek di kantong. Paling tidak, telah dua kali kejadian ini saya alami. Terpikir, “Wah, ini pasti akal-akalan sopir rental mobilnya”. Mungkin karena galery yang dimaksud telah bekerja sama dengan para sopir. Dengan hati masygul, ketika kembali meminta untuk diantar ke Sekarbela, sang sopir menjelaskan, “Kalau di Sekarbela, saya tahu persis, mereka itu pengrajin. Banyak yang nakal. Mutiara yang dijual bukan mutiara asli, namun berasal dari kerang yang dibentuk sedemikian rupa, menjadi “serupa mutiara”. Benarkah? Memang bisa kerang diolah sedemikian rupa menjadi menyerupai mutiara? Atau ini juga akal-akalan sopir? Hehehe…Perlu lebih pintar untuk mensiasati sopir rental ini demi keingintahuan tentang Sekarbela. Akhirnya dengan raut wajah yang berubah, sopir mau juga mengantar ke Sekarbela. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Suasana di dalam salah satu toko perhiasan emas dan mutiara di Sekarbela, Mataram"]
Gambar
Gambar
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Aneka perhiasan mutiara di Sekarbela, Mataram"]
Gambar
Gambar
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Sebagian koleksi perhiasan mutiara di Sekarbela, Mataram"]
Gambar
Gambar
[/caption] Ternyata yang dimaksud dengan Pusat Sentra Kerajinan Emas dan Mutiara Sekarbela adalah kawasan di sepanjang jalan Sultan Kaharudin. Sepanjang jalan terlihat deretan kios maupun toko yang menjual aneka perhiasan berhiaskan mutiara. Perhiasannya bermacam, ada yang berbahan dasar emas kuning, emas putih, perak, atau sekedar berlapis emas, bahkan yang berbahan dasar stainless. Tentu harganya bervariasi tergantung bahan dasar perhiasan dan jenis mutiaranya. Ada mutiara budidaya laut dan mutiara budidaya air tawar. Desainya mulai dari kalung, cincin, anting, giwang, gelang, bros, maupun asesoris lainnya. Yang paling disukai pembeli tentunya yang memiliki ciri khas Lombok, yaitu desain yang dikombinasikan dengan mutiara. Mutiara yang tersedia, selain dibedakan dari jenis budidayanya, juga terdapat beragam warna, putih, kuning keemasan, coklat, dan hitam. Menurut penjualnya, mutiara air laut yang dibudidayakan di Lombok dikenal dengan sebutan “South Sea Pearl”. Mutiara air laut memiliki tekstur yang berbeda dari mutiara air tawar. Warnanya lebih creamy atau lebih keemasan. Kerap disebut pula “Golden South Sea Pearl”. Mutiara air laut memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan mutiara air laut. Yang terpikir adalah, Lombok memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan Bali. Lombok dapat saling melengkapi dengan pariwisata Bali. Namun, sayang pengelolaan pariwisata di Lombok masih sangat kurang. Penduduknya pun masih perlu belajar banyak dari Bali. Jika setiap sopir bersikap seperti ini, sangat berpengaruh pada perkembangan Sekarbela. Padahal potensi yang tersimpan dari Sekarbela, sangat besar. Lama kelamaan pamor Sekarbela bukan tidak mungkin, akan meredup. Adakah yang mau membela? Salam. (Del)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun