Mohon tunggu...
Deliana Setia
Deliana Setia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm just an ordinary person, living this beautiful life that God gave me www.kitadankota.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jangan Biarkan Mangrove Bali Menghilang

17 Mei 2014   19:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan menanam mangrove di Mangrove Information Center, Bali

[caption id="attachment_2238" align="aligncenter" width="300" caption="Hamparan Mangrove di Bali"][/caption] Indonesia merupakan negara yang terletak di kepulauan tropis dengan jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau dan garis pantai tidak kurang dari 18.000 km. Indonesia sangat ideal bagi ekosistem mangrove. Di Indonesia, hutan mangrove tersebar hampir di seluruh kepulauan. Sebagian besar terkonsentrasi di Papua, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Sebagian lainnya tersebar di pulau-pulau lainnya, termasuk di Pulau Bali. Sayangnya, di beberapa wilayah, kondisi hutan mangrove semakin memprihatinkan. Di beberapa lokasi, areal hutan mangrove sudah banyak berkurang karena berbagai kepentingan. Misalnya, di Pulau Batam, areal mangrove semakin terdesak oleh permukiman. Di Manado pun demikian, mangrove seolah semakin terpinggirkan. Untuk itu, tidak ada salahnya kita berwisata sekaligus menengok hutan mangrove yang ada  di Bali. Jangan biarkan mangrove Bali menghilang. Siang itu cuaca Bali cerah secerah-cerahnya. Langit membiru berpadu dengan gumpalan awan putih nan bersih. Sangat kontras dan berbeda jauh bila dibandingkan dengan langit Jakarta yang selalu didominasi warna abu karena ternoda polusi. Sesekali burung-burung melintas. Lengkap, baik burung hidup maupun burung besi. Mata tertuju pada sepasang calon pengantin yang sedang menjalani sesi foto pra-wedding. Seperti halnya tren yang ada saat ini, pasangan calon pengantin selalu memburu lokasi-lokasi indah untuk berfoto dan menawarkan kenarsisan mereka untuk keperluan pajangan di undangan atau pajangan di lokasi pernikahan nantinya. Terkadang pasangan yang akan mengarungi lembaran hidup barunya tersebut harus mengalah sebentar untuk memberikan kesempatan rombongan pelajar yang tengah berwisata lewat. Rona malu-malu masih terpancar pada wajah calon mempelai wanita. Cuaca terik tak mampu mengusir rasa bahagianya, bahkan seakan berusaha menyebarkannya ke sekitar. Sesekali, gaunnya yang putih menjuntai panjang perlu dibenahi dan dirapikan. Yang lelaki tak henti menatap pasangannya dengan penuh cinta. Indahnya… Semoga menjadi pasangan yang langgeng. Begitulah sekelumit pemandangan yang terlihat di salah satu objek wisata mangrove di Pulau Bali. Mungkin, wisatawan yang sering bolak-balik ke Bali tanpa bosan melalui Bandara Ngurah Rai tidak asing dengan rimbunan pohon mangrove di sepanjang tepi jalan Bypass Ngurah Rai. Gerombolan mangrove seakan menambah indah lanscape Bali. Bypass Ngurah Rai merupakan jalan yang menghubungkan beberapa titik destinasi wisata, antara lain Kuta, Legian, Nusa Dua, Jimbaran, hingga Uluwatu. Suka tidak suka, kita harus melewati rimbunan mangrove di sepanjang jalan. Pertanyaannya, “Sudah pernahkah menjelajahi pepohonan mangrove Bali tersebut? Sudah pernahkah berkunjung ke Mangrove Information Center Bali? [caption id="attachment_2239" align="aligncenter" width="300" caption="Rimbunnya Mangrove Bali"]

[/caption] [caption id="attachment_2240" align="aligncenter" width="300" caption="Tunas mangrove yang baru tumbuh"]
Tunas mangrove yang baru tumbuh
Tunas mangrove yang baru tumbuh
[/caption] Mungkin belum terlalu banyak yang telah blusukan ke sana. Bali memiliki banyak sekali alternatif objek wisata sehingga sangat wajar bila masih banyak yang belum tereksplor dengan baik. Sepenggal kawasan hutan mangrove yang dikenal dengan Pusat Informasi Mangrove tersebut seakan tenggelam dengan berjejalannya destinasi wisata di Selatan Bali. Namun, percayalah… Lokasi satu ini seakan oase di tengah hiruk-pikuknya Bali. Kerimbunan dan hijaunya mangrove mampu memberikan nuansa lain, memberikan warna lain pada Bali. Sekedar untuk bersantai, sekaligus mengenal beragam jenis mangrove yang ada di Bali. Jenisnya sangat beragam, belajar sekaligus menemu kenalinya secara langsung. Melihat langsung bentuk dan wujud pohonnya. [caption id="attachment_2241" align="aligncenter" width="300" caption="Sebagian mangrove di Hutan Mangrove Bali"]
Sebagian mangrove di Mangrove Information Center, Bali
Sebagian mangrove di Mangrove Information Center, Bali
[/caption] [caption id="attachment_2242" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu jenis mangrove di Hutan mangrove Bali"]
Salah satu jenis mangrove di Hutan mangrove Bali
Salah satu jenis mangrove di Hutan mangrove Bali
[/caption] [caption id="attachment_2245" align="aligncenter" width="300" caption="Pelatihan menanam mangrove di Mangrove Information Center, Bali"]
Pelatihan menanam mangrove di Mangrove Information Center, Bali
Pelatihan menanam mangrove di Mangrove Information Center, Bali
[/caption] Pusat Informasi Mangrove Bali memiliki luas sekitar 1.300 hektar. Cocok sebagai tempat untuk memberikan pengenalan tentang informasi mangrove bagi anak-anak. Kawasan ini juga menyediakan paket pelatihan menanam bibit mangrove secara langsung. Akan ada pemandu yang cukup handal dan mengenal dengan baik jenis-jenis mangrove, juga manfaat yang dihasilkan oleh masing-masing mangrove. Setidaknya terdapat 18 spesies mangrove, mulai dari Sonneratia alba, Rhizophora Mucronata, Rhizopora Apiculata, Bruguiera Gymnorhiza, Xylocarpus Granatum, dan lainnya. Manfaatnya pun beragam, mulai dari untuk bahan pembuat tepung, sirup, alat kosmetik, hingga sabun. [caption id="attachment_2244" align="aligncenter" width="300" caption="Berjalan di atas titian kayu sepanjang mangrove"]
Berjalan di atas titian kayu sepanjang mangrove
Berjalan di atas titian kayu sepanjang mangrove
[/caption] Tak perlu khawatir, untuk menjelajahi kawasan hutan mangrove yang luas tersebut, kita dapat memulainya dengan meniti melalui jembatan titian kayu sepanjang lebih dari dua kilometer. Sayang sungguh sayang, di beberapa bagian, kondisinya ada yang rusak dan bolong. Perlu berhati-hati, jangan sampai terperosok ke dalamnya. Tapi secara keseluruhan, cukup memberikan pengalaman yang berbeda. Perjalanan dengan menyusuri jembatan kayu tidak akan terasa karena sepanjang jalan akan diberikan penjelasan oleh pemandu dan suasana rimbun mangrove dan angin semilir yang bertiup sungguh menyejukkan. [caption id="attachment_2243" align="aligncenter" width="200" caption="Menara Pandang dari Kayu"]
DSC_0313
DSC_0313
[/caption] Di tengah perjalanan, kita akan menemukan menara yang terbuat dari kayu. Cobalah naik untuk menikmati pemandangan. Dari atas kita dapat melihat hutan mangrove secara keseluruhan. Kita pasti akan terlena dengan pemandangan hijau yang terhampar asri dan hembusan angin segar semilir yang menerpa. Sangat indah. Hutan Mangrove Bali termasuk ke dalam area Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai yang berbatasan dengan Kabupaten Badung. Merupakan wujud kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan JICA (Japan International Coorperation Agency). Konsepnya untuk memberikan pemahaman kepada para pengunjung kawasan hutan mangrove agar lebih mengenal lingkungan, mencintainya, dan kemudian merealisasikannya dengan menjaga dan melestarikannya. Kawasan ini juga berfungsi sebagai penguat lingkungan, mencegah abrasi pantai. Bali tidak semata memiliki pantai yang indah, budaya yang cantik, pura yang agung, gunung yang menjulang atau danau yang membentang luas. Tidak ada salahnya mencoba melakukan kunjungan yang berbeda dan tidak kalah mengasikkan. Melakukan penjelajahan di hutan mangrove Bali sekaligus belajar dan mendapatkan informasi tentang pentingnya pelestarian mangrove di Bali. Jangan biarkan mangrove Bali menghilang. Jadi, tertarik untuk berkunjung…? Atau ikut pelatihan mangrove? Silakan. (Del)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun