Mohon tunggu...
Deliana Donata
Deliana Donata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student at the Law Faculty of Atma Jaya Catholic University Indonesia

Traveling, Reading

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kontemplasi

13 Januari 2012   11:41 Diperbarui: 1 Februari 2024   16:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya aku org yg rajin membuat resolusi diakhir atau awal tahun. Setidaknya setiap akhir tahun aku tuliskan dibuku harianku. Tapi tahun ini berbeda,  aku sungguh malas atau tidak bergairah utk memikirkannya apalagi utk menuliskannya. Padahal aku adalah orang yang suka bermimnpi, pemimpi, punya cita2 yang tinggi. Itu adalah bagian dari diriku sendiri.  Dari kecil aku suka bermimpi, apapun akan selalu kumimpikan, bahkan hal2 yg kurasa tidak mungkin pun akan kumimpikan setidaknya akan terlintas dlm khayalanku. Itulah aku yg sebenarnya, seorang yg pemimpi, optimis, ambisius, tidak sabar, keras kepala, sensitif  dan tentunya aku adalah org yg berusaha sekeras mungkin utk mewujudkan impian2 ku. Saatnya aku tidak muluk2 mengharapkan sesuatu yg duniawi, aku hanya ingin mensyukuri apa yang telah TUhan berikan dlm perjalanan hidupku di tahun 2011. 

Awal sampai akhir tahun 2011 adalah tahun terberat sepanjang hidupku. Banyak cobaan, banyak tantangan yg harus kulalui, baik dari internal maupun dari eksternal keluarga. Menghadapi org2 yg aneh, inkonsisten, opportunis,temperamental, dan juga org2 yg ingin menang sendiri, berkuasa, merasa lebih punya hak, suka menyudutkan org lain. Begitulah manusia2 yg aku hadapi sepanjang tahun 2011 ini. Memuakkan memang, tapi itu bagian dari hidup yg harus dijalani. Tapi aku tetap berjalan lurus dijalanku. Siapapun mereka aku tidak akan terpengaruh dgn mereka. Hidupku adalah hidupku, dan hidupmu adalah hidupmu, uruslah hidupmu supaya benar, jgn mengurusi hidup orang lain supaya benar menurutmu (kelihatan kasar dan egois bukan)? tapi harus begitulah layaknya kita manusia ini. Jangan sibuk melihat kekurangan orang lain sementara kita sendiri tdk melihat begitu banyak kekurangan kita dibandingkan orang lain. Kalo kata anak muda zaman sekarang “ngaca dong elo”… emg hidup lo sudah sempurna?? Padahal hidupnya sendiri juga blom benar sama sekali. Toh tidak ada contoh yang baik yg bisa ditiru dr kesaksian hidupnya sendiri. 

Lalu bagaimana menghadapi orang2 seperti yg kusebutkan diatas tadi?  Tidak perlu dihiraukan, abaikan saja. Berjalan saja dijalanmu sendiri. Fokus pada tujuan hidupmu. Mereka akan tetap mengoceh seperti anjing menggonggong. Cuma kita yg tau rasa asam, pahit, dan manis kehidupan yg kita jalani. Orang lain cukuplah jadi penonton, ataupun seperti anjing yg selalu menggonggong setiap ada org yang lewat. Terkadang mulut manis berbicara dengan kata2 yang manis untuk ‘kebaikan semuanya” tapi spt kata pepatah “ada udang dibalik batu” ada maksud tersembunyi utk mengeruk keuntungan utk diri sendiri. ehh.. koq jd ngelantur gini yak… pdhal tadi mau bahas solusi dan resolusi.. iddih gue emang.. tapi itu relaita kehidupan banyak org yg mengalami hal yg sama dengan kejadian yg kusebutkan tadi. Banyak kita temui org2 seperti itu baik dlm lingkungan pekerjaan, keluarga maupun dlm lingkungan sosial lainnya. Intinya adalah jangan biarkan org2 jahat menghalangi jalanmu, tetaplah fokus dan berjalan utk mencapai tujuanmu.

Jangan biarkan orang2 opportusi mengambil keuntungan darimu. Jangan biarkan org2 temperamental mempengaruhi emosi dan semangatmu menjalani hari2.  Jangan biarkan orang2 iri menusukmu dari belakang, waspadalah dimana2 ada kejahatan, bahkan didepan mata kita sendiri banyak yg ingin berbuat jahat pada kita. Meski pada dasarnya orang2 jahat akan selalu mendapatkan balasan dari perbuatannya, karena hukum tabur tuai masih berlaku. Tapi tetaplah waspada, jangan sampai menjadi salah satu korban dari orang2 jahat tadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun