Mohon tunggu...
Deliana Donata
Deliana Donata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student at the Law Faculty of Atma Jaya Catholic University Indonesia

Traveling, Reading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengamen di Bis Mayasari

2 Februari 2024   14:35 Diperbarui: 2 Februari 2024   15:27 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo ini diambil pada tanggal 11 Desember 2022 sekitar pukul 12.15 WIB  ketika saya pulang dari kegiatan LDK yang dilakukan oleh ATMA JAYA MOOT COURT GUILD (AMG) Sebenarnya ada beberapa photo yang sudah saya koleksi namun, saya lebih tertarik membahas photo ini, karena selama perjalanan menuju Bekasi saya melakukan sedikit wawancara dengan ibu Narti,. Ibu Narti seorang ibu yang berusia 22 tahun dan sudah memiliki dua anak bernama Ibnu (umur 7 thn) dan Faisal (umur 3 thn) yang kesehariannya sebagai pengamen di bis Mayasari trayek Bekasi-Tanah Abang. Berdasarkan informasi dari Ibu Narti, bahwa  dia adalah orangtua tunggal dari anak-anaknya, karena suaminya telah meninggalkannya demi wanita lain.

Masalah yang terjadi adalah ;

  • Pernikahan dini menimbulkan masalah sosial.  Ibu Narti menikah di usia 18 thn dengan suaminya umur 16 thn (secara hukum tidak diizinkan menikah karena masih di bawah umur). Sehingga mereka melakukan pernikahan siri.  Dampak hukum dari pernikahan siri ketika terjadi perceraian adalah : pihak istri sulit mendapatkan hak untuk menuntut nafkah dari pihak suami. Sehingga anak-anak yang dilahirkan dari pernikahan siri menjadi tanggungjawab ibunya sendiri.
  • Kondisi Ibu yang tidak siap mental dan tidak mapan secara ekonomi (tidak bekerja tetap) harus bertanggungjawab penuh terhadap kehidupan anaknya. Dalam kasus Ibu Narti, maka harus mengamen setiap hari dengan penghasilan Rp50.000 s/d Rp70.000/hari untuk memenuhi kebutuhannya  dan juga kedua anaknya.

Yang menjadi refleksi bagi saya adalah :

  • Seharusnya anak-anak ini hidup bahagia dan tinggal dirumah yang nyaman, tidak hidup di jalanan mengikuti orangtuanya mencari nafkah. Namun kesulitan hidup membuat mereka pun untuk hidup berjuang bersama-sama dan harus bertahan hidup dalam setiap kondisi.
  • Saya sangat menghargai dan menghormati Ibu Narti sebagai orangtua tunggal yang tetap berjuang untuk menafkahi anak-anaknya di usia yang masih sangat muda.
  • Setiap manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang mapan, sukses atau setidaknya mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Namun keputusan-keputusan hidup di masa lampau menjadi bagian penentu terhadap kondisi kehidupan kita saat ini. Keadaan dan latar belakang keluarga menjadi faktor yang mempengaruhi kehidupan kita saat ini.

Peran Sosial Gereja Dalam Masalah Sosial :

  • Gereja harus turun dalam masyarakat, gereja harus berperan aktif terhadap kondisi sosial dalam masyarakat. Sumbangsih gereja pada masalah kemiskinan tidak hanya memberikan bantuan secara material kepada mereka yang menerimanya, tetapi gereja harus berupaya untuk memberdayakan mereka yang miskin dengan memberikan kursus-kursus atau pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka. 
  • Keterlibatan gereja dalam masyarakat melalui pembinaan terhadap keluarga-keluarga kecil, pembinaan terhadap orangtua menjadikan mereka menjadi orangtua yang bertanggungjawab baik secara spritual dan material terhadap perkembangan anak, sehingga tidak terjadi masalah sosial seperti pernikahan dini akibat salah pergaulan, akibat kelalaian orang tua dalam membina anaknya. 
  • Kemiskinan adalah hal yang tidak dikehendaki oleh Allah dan menghina martabat manusia.
  • Kemiskinan  merupakan  realitas  dunia  dan menjadi masalah sosial,  gereja dipanggil untuk menghadapi realitas yang demikian. Kehadiran dan peran gereja dalam rangka mewujudnyatakan misi Allah yang membebaskan. Gereja ditantang untuk lebih sungguh-sungguh dalam menghadapi soal-soal  kemasyarakatan, prihatin  terhadapnya,  serta  solider  dengan  mereka yang menderita. 
  • Lukas 4: 18-19 "Roh Tuhan ada pada-Ku   oleh sebab Ia telah mengurapi Aku  untuk menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan  telah datang."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun