Mohon tunggu...
Delia SitiKusilawati
Delia SitiKusilawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswi universitas Nahdlatul ulama Indonesia program studi sejarah peradaban Islam yang memiliki hobi Menulis, di blog ini saya akan membahas topik budaya, humaniora dll

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tradisi dan inovasi : pelestarian seni dan budaya di cianjur di era modern

2 Februari 2025   11:10 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:10 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memiliki warisan budaya yang kaya dengan konsep Tilu Pilar Budaya: Ngaos, Mamaos, dan Maenpo. Ngaos mencerminkan kebiasaan membaca kitab suci, Mamaos adalah seni vokal Sunda yang estetis, dan Maenpo merupakan seni bela diri dengan nilai filosofi mendalam. Namun, globalisasi dan modernisasi mengancam kelestariannya, dengan generasi muda semakin jauh dari akar budaya mereka.Upaya pelestarian dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, seperti memasukkan materi budaya dalam kurikulum sekolah serta pelatihan di komunitas seni dan pesantren. Selain itu, kegiatan masyarakat seperti kajian keagamaan dan pelatihan seni turut menjaga regenerasi budaya.

Di era digital, inovasi menjadi kunci pelestarian. Digitalisasi seni budaya melalui media sosial memungkinkan akses luas bagi generasi muda. Kolaborasi dengan seniman kontemporer membuat seni tradisional lebih relevan, misalnya dengan memadukan Mamaos dengan alat musik modern atau mengadaptasi Maenpo ke dalam seni pertunjukan. Pariwisata budaya, seperti di Desa Budaya Pandanwangi, juga berperan dalam menjaga warisan budaya sambil memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.Namun, tantangan masih ada, terutama kurangnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya, serta rendahnya minat generasi muda terhadap budaya lokal. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kreatif, seperti digitalisasi, inovasi seni, dan edukasi yang lebih menarik agar seni dan budaya Cianjur tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun