Mohon tunggu...
delia iramadhani
delia iramadhani Mohon Tunggu... Penulis - UIN Raden Intan Lampung

UIN Raden Intan Lampung

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Manajemen Risiko terhadap Bank Syariah

18 Mei 2020   16:15 Diperbarui: 16 Desember 2021   10:00 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen risiko | Sumber: Pexels/

Monstera

Resiko merupakan sesuatu yang tidak kita sukai, dan ingin kita hindari. Resikoberkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian, Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya resiko. 

Dalam meminimalisir resiko yang menimbulkan kerugian bagi bank, maka bank harus menerapkan manajemen resiko, yaitu serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan usaha bank (Arifin,2009: 272).

Bank Indonesia (PBI No. 5/8/PBI/2003) mendefinisikan risiko sebagai potensi terjadinya peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian bank. 

Sehingga, risiko bank dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari tingkat kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa beserta konsekuensinya terhadap bank, di mana setiap kegiatan mengandung kemungkinan itu dan memiliki konsekuensi untuk mendatangkan keuntungan atau kerugian atau mengancam sebuah kesuksesan.

Tujuan manajemen resiko adalah;

  • Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang bersifat unacceptable
  • Meminimalisir kerugian dari berbagai resiko yang bersifat uncontrolled
  • Mengukur eksposur dan pemusatan resiko
  • Mengalokasikan modal dan membatasi resiko

Adapun manfaat manajemen risiko bagi perusahaan sebagai berikut.

  • Manajemen risiko bisa mencegah kegagalan sehingga peningkatan laba bisa dilakukan atau setidaknya kerugian perusahaan tidak terlalu besar.
  • Manajemen risiko bisa melindungi perusahaan dari risiko murni karena kreditor pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang terlindungi mungkin dengan asuransi tertentu sehingga secara tidak langsung akan meningkatkanpublicimage.
  • Manajemen risiko bisa memberikan informasi dan persektif kepada pihak manajemen perusahaan tentang profil risiko serta perubahan yang mendasar tentang produk, pasar, lingkungan bisnis, dan perubahan lainnya yang diperlukan dalam proses manajemen risiko
  • Manajemen risiko bisa membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi risiko yang terukur sehingga potensi kerugian yang relatif lebih besar bisa dihindari.
  • Manajemen risiko bisa menghitung dan mengukur besarnya riskexposure dan menetapkan alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit risiko yang lebih tepat.

Setelah mengetahui  tentang manajemen risiko tentu akan mempermudah untuk melaksanakan berbagai kebijakan dan keputusan pihak manajemen agar perusahaan terhindar dari risiko atau kerugian yang mengancam keberlangsungan perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun