Mohon tunggu...
Delia FitriAudina
Delia FitriAudina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknologi Pendidikan, Kesejahteraan Keluarga dan Manajemen Konflik Kerja pada Keluarga dengan Anak Remaja

22 November 2023   01:57 Diperbarui: 22 November 2023   02:11 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/564x/4e/e4/71/4ee47168c4424d1a7457103e0cafdee8.jpg

Pada era digital ini tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi semakin pesat, salah satu bidang yang terkena dampaknya adalah pendidikan. Pendidikan 4.0 ditandai dengan pemanfaatan sistem teknologi dalam proses pembelajaran. Perkembangan ini tentunya membutuhkan tindakan dan perilaku manusia untuk tetap membawanya di jalan yang positif. Dalam konteks keluarga, manajemen konflik kerja-keluarga dan kesejahteraan keluarga menjadi isu yang semakin menonjol dan perlu diperhatikan.

Penggunaan teknologi pendidikan dalam keluarga dengan anak remaja memiliki beberapa fokus utama, antara lain pengaruh penggunaan teknologi pendidikan pada konflik kerja-keluarga dan kesejahteraan keluarga, dampak atau tantangan yang muncul akibat penggunaan teknologi pendidikan terhadap konflik kerja-keluarga dan kesejahteraan keluarga, strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat teknologi pendidikan agar tercipta keseimbangan antara pekerjaan, pendidikan dan keluarga serta implikasi jangka panjang dari perkembangan teknologi pendidikan dalam konteks manajemen konflik kerja-keluarga dan kesejahteraan keluarga di era digital.

Dampak yang terjadi akibat teknologi pendidikan terhadap konflik kerja-keluarga adalah dampak positif serta dampak negatif tergantung pada cara penggunaannya dalam keluarga dengan anak remaja. Ketika teknologi pendidikan digunakan dengan cara yang tepat dan sesuai dapat memberikan dampak positif. Perkembangan akademis serta keterampilan anak remaja dalam keluarga merupakan salah satu contohnya. Dampak yang dapat dirasakan oleh orang tua adalah kemudahan untuk memantau pendidikan anak remajanya. Karena dengan perkembangan teknologi pendidikan ini, orang tua mendapat akses untuk dapat memantau perkembangan pendidikan anaknya seperti dengan adanya aplikasi khusus orang tua yang disediakan untuk memantau perkembangan akademis anaknya.

Namun, ketika teknologi pendidikan malah memberikan dampak kecanduan penggunaan gadget, dapat menyebabkan dampak negatif bagi remaja dalam keluarga. Dampak negatif lain yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi pendidikan adalah merenggangnya hubungan antara orang tua dan anak remaja, kurangnya interaksi antar anggota keluarga, serta anak remaja yang sibuk sendiri dengan gadgetnya sehingga lupa waktu dan lupa dengan sekitarnya.

Penggunaan teknologi pendidikan juga berpengaruh terhadap konflik-kerja keluarga. Contohnya adalah kesulitan untuk membagi waktu terkait kerja dan keluarga, dalam hal ini penggunaan teknologi pendidikan juga ikut andil didalamnya. Namun, terkait konflik kerja-keluarga yang timbul bukanlah konflik yang besar dan bisa dengan cepat teratasi. Konflik terkait kerja-keluarga dalam penggunaan teknologi pendidikan dapat diselesaikan melalui komunikasi antar anggota keluarga, sehingga konflik dapat teratasi dengan mudah.

Tantangan yang dialami oleh setiap keluarga akan berbeda-beda tergantung pada respon dari setiap keluarga. Umumnya tantangan yang sering dialami oleh keluarga adalah kesulitan untuk menyeimbangkan antara pekerjaan, pendidikan serta keluarga. Kesulitan membagi waktu antara pekerjaan atau pendidikan dan keluarga, memberi dampak negatif bagi kesejahteraan keluarga. Ketika orang tua membawa tanggung jawab pekerjaannya ke dalam keluarga akan membuat keluarga menjadi renggang, karena merasa di kesampingkan oleh orang tuanya. Ditambah dengan konflik kerja yang ikut dibawa pulang ke rumah, membuat suasana rumah akan berubah menjadi suasana yang tidak baik. Meski sedikit, ada pula keluarga yang tidak merasakan dampak negatif ini. Karena seluruh tantangan ini dipengaruhi oleh cara tiap keluarga meresponnya.

Maka, strategi yang dapat diterapkan keluarga untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat penggunaan teknologi pendidikan adalah management waktu, yang baik penting untuk orang tua maupun anak remaja. Dalam keluarga, pembagian waktu ini dapat berdampak besar terhadap komunikasi antar anggota keluarga. Mengetahui skala prioritas dapat membantu anggota keluarga memahami apa yang perlu diprioritaskan utama. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, komunikasi menjadi poin penting dalam hubungan keluarga. Semakin banyak intensitas komunikasi yang dilakukan, kemungkinan konflik yang terjadi akan semakin kecil. Komunikasi dapat menyelesaikan konflik, apabila antar individu berperan didalamnya. Batasan antara individu juga merupakan hal penting, mengetahui batasan dalam keluarga bisa meminimalisir terjadinya konflik, baik dalam konteks keluarga, pendidikan ataupun pekerjaan.

Era digital akan semakin berkembang sejalan dengan berkembangnya zaman. Tentunya perkembangan ini akan semakin berdampak pada kesejahteraan keluarga serta manajemen konflik kerja-keluarga dalam keluarga dengan anak remaja didalamnya. Untuk meminimalisir konflik yang akan timbul akibat perkembangan ini, orang tua dapat mengawasi serta menemani anak remaja. Pendampingan ini bertujuan untuk menghindari masalah dan mengatasi konflik yang mungkin terjadi. Orang tua juga perlu memperhatikan pembagian waktu antara keluarga dan pekerjaannya. Komunikasi antar anggota keluarga sangat berdampak besar dalam manajemen konflik kerja-keluarga. Beberapa hal tersebut dapat dilakukan agar kesejahteraan keluarga tetap terjaga dan konflik kerja-keluarga dapat di redam.

Beberapa keluarga merasa teknologi pendidikan yang digunakan anak remaja memiliki pengaruh pada konflik kerja-keluarga dan kesejahteraan keluarga. Bergantung pada dampak yang muncul pada keluarga, teknologi pendidikan ini memiliki dampak positif dan negatif bagi kesejahteraan keluarga tergantung pada cara anak remaja dan keluarga menggunakannya. Tantangan yang dihadapi oleh beberapa keluarga pun beragam. Maka, penting bagi orang tua untuk berperan aktif dalam mengawasi dan mendukung penggunaan teknologi pendidikan anak khususnya anak remaja, sambil menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.

Beberapa saran untuk seluruh anggota keluarga terkait penggunaan teknologi pendidikan pada keluarga dengan anak usia remaja, yaitu komunikasi terbuka antar anggota keluarga. Penting sekali untuk meluangkan waktu berbicara tentang bagaimana teknologi pendidikan mempengaruhi kehidupan anak dan bagaimana antar anggota keluarga mengatasi konflik yang terjadi. Penting juga untuk menetapkan aturan di rumah yang jelas terkait penggunaan teknologi. Kemudian dukungan emosional bagi anak juga sangat penting dalam hal ini, maka dari itu sebaiknya orang tua mendukung anak-anaknya secara emosional.

Selain bagi keluarga, saran lain juga dapat ditujukan bagi pemerintah, yaitu adanya edukasi digital untuk orang tua agar mereka lebih memahami perkembangan teknologi pendidikan bagi anak remaja, menyediakan akses internet yang terjangkau dan berkualitas tinggi yang mampu diakses oleh seluruh keluarga terutama di daerah pedesaan, penegakan kebijakan perlindungan anak online untuk menghindari dan mencegah konflik kerja yang mungkin terjadi, monitoring kegiatan online, dan adanya evaluasi secara rutin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun