Oleh Delfi Yudha Frasetia (katabangdel.com)
Saya baru menulis topik ini dengan asumsi semua sudah mendengar berita pergantian nama (padahal bukan) Google Inc menjadi Alphabet Inc. Juga pada posisi mengira pembaca paham apa yang sedang dilakukan oleh Google Inc. Bukan apa, gaung-nya cukup berskala besar dan juga menggetarkan saya pada saat pertama kali mendengar. Terus terang, saya mengetahui kabar “pergantian nama” Google tersebut dari teman saya saat lunch bersama. Jadi bukan kepalang shock-nya.
Salah, jika Anda mengira shock yang saya alami dikarenakan saya memiliki beberapa lot saham Google Inc. Saya tidak memiliki saham Google tapi merasa begitu dekat dengan entitas itu. Ibaratnya, seperti mendengar Yamaha me-recall semua motor ciptaanya di Indonesia. Nah, karena saya pemilik motor Yamaha, so pasti ada terkejutnya. Seperti itu lah perasaan-nya.
Sumber : http://www.jatimtech.com/wp-content/uploads/2015/08/google-ganti-nama-menjadi-alphabet.jpg
Anyway, perusahaan sebesar itu memang layak mendapat perhatian khusus dari seluruh penduduk dunia (kecuali Tiongkok). Bahkan keberadaan Google saat ini telah berada diatas sebuah Pemerintahan sekalipun. Menggambarkan besarnya Google saya seakan yakin jika Pemerintahan Indonesia mengalami Government Shutdown (Kondisi tidak disepakatinya anggaran pemerintahan sehingga pemerintah berhenti bekerja) maka kondisinya tidak akan separah dibandingkan jika tiba-tiba Google berhenti bekerja.
Lantas yang menjadi pertanyaan, kenapa Google berubah? Sampai saat ini saya rasa penjelasan CEO Google (lama) Larry Page sangat masuk diakal. Alphabet Inc dibentuk dan dipimpin oleh Larry Page untuk menjadi induk dari beberapa jenis perusahaan yang selama ini dipegang Google Inc. Jadi anggapan berubah nama atau bahkan “berakhir” adalah akal-akalan para media menarik perhatian netizen.