Mohon tunggu...
Delfi Yudha Frasetia
Delfi Yudha Frasetia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Editor in Chief di http://katabangdel.com/ Character Education Enthusiast | Business Analyst | Co-Founder MGI Foundation

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

4 Inspirasi dari John Nash "Orang Gila" Peraih Nobel

2 September 2015   17:25 Diperbarui: 2 September 2015   17:25 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh Delfi Yudha Frasetia ( katabangdel.com )

Beberapa bulan lalu timeline media sosial kita pasti ramai berita kepergian tokoh berpengaruh abad 20, John Forbes Nash. Dan kalau kita pecinta film sejati, termasuk juga film lama, maka imajinasi kita sudah pasti langsung flashback pada sebuah film inspiratif tentang matematikawan ulung asal Amerika.ini.

Pada penganugrahan Oscar tahun 2001, film berjudul A Beautiful Mind berhasil keluar sebagai film terbaik di ajang film terakbar itu.. Film yang diperankan oleh Rusell Crowe itu diangkat dari buku biografi karya Sylvia Nasar yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang pakar matematika revolusioner John Forbes Nash. Keberhasilan film itu tidak hanya menyihir para juri kontes film tersebut, melainkan jutaan umat manusia yang belum mengenal sosok John Nash.

Maka tidak salahlah, kepergiannya pasca kecelakaan taxi yang ia tumpangi pada 23 mei 2015 lalu bersama sang istri menyisahkan kesedihan yang mendalam bagi orang yang mengenalnya. John Nash lahir pada 13 Juni 1928 dan dikenal sebagai pembawa perubahan penting dalam dunia matematika dan ekonomi.

Selain Penghargaan Nobel yang ia peroleh pada tahun 1994 di bidang matematika dan ekonomi, masih banyak pengakuan yang harus kita sematkan secara pribadi dan beberapa dibawah ini perlu untuk kita hening ciptakan demi mengenang jasa seorang Dr John Nash.

Apa jadinya dunia ini jika tidak ada Nash Equilibrium?

Sebelum Nash Equilibrium di rancang, seluruh teori permainan diasumsikan seperti permainan catur, yaitu kehilangan suatu pihak akan menjadi keuntungan pihak lainnya (zero sum). Atau dalam refleksi sederhana, selalu ada yang menang dan ada yang kalah pada setiap persaingan.

John Nash muda yang dikenal sangat menyebalkan dan anti sosial, justru menaruh perhatian khusus pada permasalahan social jangka panjang. Yaitu, kondisi dimana setiap orang hanya beorientasi kemenangan pribadi disetiap persaingan. Akhirnya lahirlah sebuah Teori Permainan baru yang logis dan matematis dengan memasukan nilai “kerja sama” lewat sebuah perjanjian-perjanjian yang melahirkan kemungkinan untung bersama atau yang dikenal dengan Nash Equilibrium.

Pemahaman baru ini memberikan pengaruh yang dahsyat bagi paham ekonomi diseluruh dunia. Orientasi bisnis yang menguntungkan satu belah pihak berubah menjadi saling menguntungkan.

Mungkin kita lupakan saja tiket pesawat murah jika Nash tidak dilahirkan

Semua airline yang menggunakan CRS (computerized reservation system) dapat dipastikan menggunakan software Revenue Management. Dengan menggunakan software tersebut maskapai penerbangan dapat mengoptimalisasi keuntungan lewat geometrical, sehingga waktu pembelian dan jumlah pembelian dapat disinergikan dengan target penjualan tiket. Software tersebut dibangun oleh rangkaian algoritma yang diciptakan John Nash. Jasa John Nash ini juga yang membuat kita dapat menikmati penerbangan dengan biaya murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun