Bela Negara adalah hal yang tidak asing lagi bagi warga negara Indonesia, sebagaimana bela negara adalah salah satu bentuk dari sejarah bagaimana negara Indonesia terbentuk pada awalnya. Sedari dini warga negara sudah mendapatkan pendidikan dan wawasan mengenai bela negara seperti Pendidikan Kewarganegaraan(PKN) di bangku sekolah.Â
Bela Negara sendiri memiliki 5 nilai yaitu: Cinta tanah air; Sadar berbangsa dan bernegara; Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan Memiliki kemampuan awal bela negara. 5 nilai bela negara ini penting dan saling berkaitan, juga mencerminkan bagaimana perjuangan para pejuang Indonesia yang kemudian dituangkan menjadi nilai-nilai bela negara.Â
Pada masa modern yang sejalan dengan arus globalisasi yang makin mendunia membuat banyak perubahan terjadi, bahkan tak jarang perubahan yang terjadi dan di terima diterapkan oleh banyak khalangan manusia dan tidak memandang umur. Seperti yang diketahui jika tidak selamanya globalisasi membawa dampak baik bagi sebuah negara, sebagai contoh globalisasi mengenai budaya yang paling terlihat sedikit menonjol diantara dampak arus globalisasi yang lain.
Apabila membicarakan mengenai budaya maka topik pembahasan tidak akan jauh dari budaya K-pop atau K-wave yang memang mendunia. Berkat globalisasi K-wave mendunia dengan cepat dan diterima oleh banyak orang, namun dengan maraknya budaya yang digandrungi akibat globalisasi maka tak jarang beberapa orang mulai melupakan budaya asli dan melebur dengan budaya baru yang dinilai lebih menarik dan trendi. Hal ini tentu saja dapat memunculkan masalah apabila terjadi dalam jangka watu panjang, masalah yang dapat terjadi yaitu seperti hilangnya warna atau nilai asli dari budaya-budaya yang ada.
Dari kelima nilai bela negara yang telah disebutkan, penulis memilih nilai pertama dari kelima nilai bela negara sebagai tema bahasan kali ini. Nilai pertama dari nilai bela negara yaitu Cinta tanah air yang dapat berarti banyak hal seperti budaya, bahasa dan memakai produk dalam negeri. Penulis menyempitkan topik bahasan yaitu mengenai budaya.Â
Budaya Indonesia sangatlah banyak jumlahnya, beberapa dari budaya yang ada telah ada budaya asli Indonesia yang berhasil mendunia bahkan diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). UNESCO sendiri merupakan organisasi internasional yang bekerja dalam focus mengenai budaya yang dimiliki oleh negara. Beberapa budaya Indonesia yang berhasil mendunia adalah Gamelan, Reog Ponorogo, Tari Kecak dan Lagu Indonesia. Sedangkan budaya Indonesia yang mendapatkan pengakuan dari UNESCO yaitu Batik, Angklung, Seni Wayang, Candi Borobudur dan Tari Saman.Â
Sebagai salah satu orang yang pernah ikut melestarikan budaya Indonesia tentu saja penulis berharap jika budaya Indonesia juga turut serta mendunia agar budaya asli Indonesia tidak terlupakan dengan adanya globalisasi di masa modern. Dengan mendunianya budaya yang dimiliki Indonesia ke dunia luar maka hal tersebut dapat mendatangkan banyak hal positif bagi Indonesia seperti budaya Indonesia yang dapat bersaing dengan budaya lain yang tentunya juga semakin dikenal oleh banyak orang, apabila budaya Indonesia berhasil menembus dunia luar maka hal tersebut memudahkan Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain dikarenakan Indonesia memiliki nama di luar negeri.
Budaya pun dapat menjadi alat diplomasi bagi sebuah negara untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain, meskipun tidak dimaksudkan untuk menjalin kerjasama namun budaya tetap bisa menjadi alat diplomasi bagi sebuah negara. Dengan budaya dikenal oleh dunia luar dan digemari oleh orang luar maka hal tersebut sama saja dengan langkah diplomasi sebuah negaradalam memasarkan nama negaranya melalui budaya.
Implementasi dari budaya Indonesia dapat menjadi alat diplomasi yaitu seperti Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi UNESCO ke-10 yang diresmikan pada 20 November 2023, tentu saja perjuangan bangsa Indonesia dalam menempuh jalan ini tidaklah mudah yang berawal dari negara terjajah hingga dapat menjadi salah satu bahasa resmi di Tingkat internasional. Selain menjadi bahasa resmi UNESCO bahasa Indonesia juga menjadi mata pembelajaran di luar negeri yang bahkan beberapa diantaranya menjadi mata pembelajaran wajib, hal ini semakin membantu Indonesia untuk bekerja dan bersaing di kancah internasional.Â
Implementasi yang selanjutnya terdapat Wayang Kulit yang mulai diperkenalkan ke Amerika Serikat (AS) yang mendapatkan respon baik dari warga AS, sebagai salah satu budaya warisan yang telah diakui oleh UNESCO maka sudah sepantasnya jika Indonesia bertanggung jawab dalam memperkenalan dan mempromosikan Wayang Kulit ke luar negeri.Â
Selanjutnya terdapat pertunjukan budaya Indonesia di Korea Selatan yang diadakan oleh KBRI di Seoul, pertunjukan budaya ini rutin dilakukan setiap setahun sekali dan selalu mendapatkan antusiasme yang tinggi dari warga lokal. Tak lupa juga dengan lagu yang dimiliki oleh Indonesia yang digemari oleh warga negara asing seperti lagu Sayang-sayange yang digemari oleh banyak anak-anak negara tetangga dan juga lagu-lagu bermelodi slow atau sedih yang turut digemari oleh negara tetangga.Â