UKM INKAI Community Universitas Jember berdiri pada tahun 2016, di bawah naungan pembina Bapak Fahruddin Kurdi, S.Kep., M.Kep. yang juga termasuk dosen keperawatan Universitas Jember, serta dengan bimbingan pelatih yang akrab dipanggil Mas Baihaki, yang merupakan bagian dari INKAI Jember. Pada saat ini, INKAI Community (Incom) UNEJ memiliki 35 mahasiswa aktif yang bergabung di dalamnya.
Seni bela diri yang diajarkan oleh Inkai INCOM UNEJ bukan hanya tentang mengasah keterampilan fisik yang luar biasa, tetapi juga mengenai penanaman nilai-nilai etika dan estetika yang mendalam. Setiap gerakan yang diajarkan dan dipraktikkan tidak hanya mencerminkan keindahan dan seni, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam membentuk karakter serta menciptakan harmonisasi sosial di antara para anggotanya.
Mariyatul Qiptiyah Khoirun Nisa' atau yang akrab dipanggil Ica, sebagai Ketua Umum INCOM UNEJ mengatakan bahwa definisi karate adalah bela diri tangan kosong. Karate dibagi menjadi 2, yaitu karate modern dan karate tradisional. Â Dan INCOM UNEJ Â ini menganut aliran karate modern, yang lebih berfokus pada kegiataan olahraga daripada seni. Sedangkan menurut Wakil Ketua Umum INCOM UNEJ, Chandrika Bias, karate bukan hanya sekedar olahraga, tetapi juga wujud seni bela diri yang bisa melatih kemampuan kepemimpinan dan meningkatkan sikap percaya diri.
Nilai-nilai moral yang terdapat dalam seni bela diri karate antara lain sportivitas dan keberanian. Sportivitas terlihat jelas pada saat kompetisi, di mana setiap atlet diharapkan bisa bersikap jujur dan adil, menghormati lawan, dan mengikuti aturan dengan baik. Keberanian terlihat ketika mereka melakukan gerakan-gerakan yang berisiko dan melindungi diri dari serangan lawan, yang merupakan bentuk perlindungan diri. Keberanian ini juga mencakup keberanian untuk terus belajar dan berkembang, serta menghadapi tantangan dengan sikap positif. Ketika pertandingan selesai, seorang atlet juga harus bisa menerima hasilnya dengan sikap yang baik dan sportif, baik itu kemenangan maupun kekalahan.
Keindahan atau estetika dalam seni bela diri karate tercermin dalam gerakan, keseimbangan yang sempurna, dan harmoni dalam setiap teknik yang dipraktikkan. Filosofi yang mendasari praktik karate menekankan pentingnya pengembangan kekuatan internal, disiplin, serta pemahaman tentang keselarasan antara tubuh dan pikiran. Setiap teknik yang diajarkan tidak hanya bertujuan untuk memperkuat tubuh secara fisik, tetapi juga untuk mengasah pikiran dan hati, menciptakan keseimbangan dan keselarasan yang mendalam dan menyeluruh.
Dengan demikian, UKM INKAI Community Universitas Jember (UNEJ) bukan hanya sebuah organisasi yang mengajarkan keterampilan fisik melalui seni bela diri karate, tetapi juga merupakan wadah pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai etika dan estetika. Karate yang diajarkan di INKAI UNEJ, meskipun berfokus pada aspek olahraga, tetap mengandung unsur seni yang mendalam dan berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kepemimpinan dan rasa percaya diri anggotanya. Nilai-nilai moral seperti sportivitas dan keberanian sangat dijunjung tinggi, dan estetika dalam setiap gerakan karate mencerminkan keselarasan antara tubuh dan pikiran. Organisasi ini berhasil menggabungkan pengembangan fisik dengan pembinaan karakter, menjadikannya sebuah komunitas yang mendukung pembentukan individu yang seimbang dan berintegritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H