Pada penelitian kuantitatif, setiap jenis penelitiannya memiliki tujuan dan analisis yang berbeda. Sementara, pada penelitian kualitatif, jenis penelitiannya tidak terlalu beda. Semua jenis Penelitian kualitatif umumnya menggunakan metode pengumpulan yang sama persis, misalnya wawancara, observasi dan sebagainya. Analisis datanya pun sama, esensinya sama. Namun, masing-masing jenis penelitian kualitatif memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut ini disajikan jenis penelitian kualitatif secara umum.
Naratif atau biografi
Penelitian kualitatif jenis naratif atau biografi bertujuan untuk memahami pengalaman, perjalanan, dan cerita hidup seseorang atau sekelompok orang. Metode ini menekankan pada pemahaman mendalam terhadap konteks, nilai-nilai, motivasi, dan pola perilaku yang mendasari cerita hidup individu atau kelompok tersebut.
Dalam penelitian naratif, peneliti menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen untuk mengumpulkan data tentang pengalaman hidup subjek penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif, dengan fokus pada pemahaman yang kompleks dan interpretatif terhadap narasi yang diceritakan.
Sementara itu, penelitian biografi melibatkan pengumpulan dan analisis narasi tentang kehidupan seseorang, dengan menggunakan sumber-sumber seperti wawancara dengan orang yang relevan, surat, catatan harian, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan.
Tujuan dari penelitian kualitatif jenis naratif atau biografi adalah untuk menyajikan cerita hidup secara mendalam dan bermakna, serta untuk mengeksplorasi makna, konflik, dan transisi yang dialami subjek penelitian. Penelitian semacam ini sering digunakan dalam ilmu sosial, humaniora, dan bidang-bidang lain di mana pemahaman mendalam tentang pengalaman manusia diperlukan.
Contoh: "Gugum Gumbira Maestro Tari Jaipongan"
Studi kasus
Studi kasus merupakan metode penelitian yang mendalam tentang suatu kasus atau fenomena tertentu, baik itu individu, kelompok, organisasi, atau peristiwa. Tujuan dari studi kasus adalah untuk memahami secara detail dan mendalam tentang kasus yang diteliti, serta untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi kasus tersebut.Â
Dalam studi kasus, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti wawancara, observasi, dokumentasi, dan arsip. Data ini kemudian dianalisis secara mendalam untuk menggambarkan kasus tersebut dengan baik.
Misalnya "Pengelolaan Lingkungan Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok NTB," penelitian ini menyoroti bagaimana sebuah lembaga keagamaan seperti pesantren dapat berperan dalam pengelolaan lingkungan.